Jumat, 29 April 2011


Workshop Internasional Training Education
IAIN-Ukhuwah, dalam rangka meningkatkan pembelajaran pada mahasiswa untuk lebih dalam menggali potensi yang ada dalam dirinya, Lembaga Indonesia Cerdas Training Education (INCERTEC) mengadakan Workshop Internasional yang bertema “Aplication Of Student Center” yang akan diselenggarakan pada 13 Mei 2011 di gedung Akademic Center IAIN Raden Fatah Palembang.
Dalam Workshop Internasional ini, INCERTEC tidak hanya mengundang birokrasi IAIN Raden Fatah Palembang saja, seperti Aflatun Mukhtar dan Romli, tetapi mereka juga mengundang Wendy Young dan Cornelis Johanes Vermay dari Australia sebagai pemateri.
Serly Herlina, ketua pelaksana dan ketua INCERTEC mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk menjembatani kebutuhan guru dalam rangka meningkatkan metode pembelajaran pada mahasiswa yang up to-date sehingga mahasiswa lebih mudah menggali potensi yang ada pada diri mereka.
Serly juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan Workshop Internasional ini, mereka tidak mendapatkan sponsor dari siapapun. Biaya yang digunakan untuk melaksanakan Workshop ini diambil dari konstribusi para peserta, setiap peserta yang akan mengikuti workshop ini membayar konstribusi sebesar Rp120.000,- /orang. Fasilitas- fasilitas yang diberikan kepada peserta antara lain buku Metodologi Pembelajaran, Sertifikat, Makalah, blok note, snack dan makan siang.
“Sejauh ini, peserta yang telah mendaftar  untuk mengikuti Workshop Internasional ini berjumlah 40 orang yang berasal dari berbagai universitas yang ada di Palembang seperti Universitas PGRI, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Bina Dharma, Universitas Sriwijaya dan lain-lain, bahkan ada juga peserta dari luar kota Palembang seperti dari Muaraenim, Lahat dan Pagaralam.” Ungkapnya.
Serly menjelaskan lagi bahwa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Workshop Internasional ini adalah kurangnya partisipasi dari para peserta karena mereka mengikuti workshop ini hanya ingin mendapatkan sertifikat saja bukan ilmu yang diberikan oleh para pemateri.
“Harapan saya setelah pelaksanaan Workshop Internasional ini nanti, para guru atau dosen bisa lebih profesional lagi dalam memberikan metode pembelajaran yang up to date kepada mahasiswa supaya generasi bangsa untuk kedepannya benar-benar memilki kualitas untuk mengharumkan bangsa Indonesia di dunia Pendidikan Internasional”, jelasnya menambahkan.
By : Dwi Indarwati.

Disiplin Waktu, Jalan Menuju Kesuksesan



IAIN-Ukhuwah, dengan tujuan agar dapat menyeimbangkan kegiatan kuliah dengan kegiatan berorganisasi dan dapat mengatur waktu, Himpunan Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam (HMJ KI) menyelenggarakan seminar motivasi yang bertempat di Gedung Auditorium IAIN Raden Fatah Palembang.
            Kegiatan yang memiliki tema “Disiplin waktu, Jalan menuju kesuksesan” dibuka oleh Karomah, Pembantu Dekan III Fakultas Tarbiyah. Seminar yang dilaksanakan pada Jumat (29/4) dimulai pukul 08.30 WIB.
            Dalam seminar ini, diikuti oleh 72 peserta dari berbagai jurusan yang ada di IAIN RF antara lain, KI, PAI, PBA, dan ada juga dari fakultas Dakwah dan Fakultas Syariah. Dengan kontribusi Rp. 10.000,- peserta mendapat beberapa fasilitas snack, dan sertifikat.

            “Pada mulanya, pembicara yang akan hadir ada dua, yaitu Afriantoni, M.Pd.I dan Fajri Ismail namun, karena waktunya sedikit, maka pembicara dalam seminar motivasi ini hanya Afriantoni, M.Pd.I.” Ungkap Fiska, Ketua Pelaksana seminar tersebut.
            Dara yang baru menginjak semester 6 ini juga mengatakan bahwa seminar ini merupakan program kerja dari HMJ KI. Lanjutnya menambahkan, untuk dana yang habis dalam menyelenggarakan kegiatan ini sekitar Rp. 400.000,-.
            Fiska berharap, dengan diadakannya seminar motivasi ini mahasiswa bisa mengatur waktu dan disiplin yang dimulai dari diri kita sendiri.





By. Anas

Kamis, 21 April 2011

Miracle Of Muslimah, Tempat Masih Ngambang


IAIN-Ukhuwah, dalam menyambut hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Badan Eksekutif Mahasiswa IAIN Raden Fatah (BEMI) mengadakan The Miracle Of Muslimah yang akan dilaksanakan pada 23 april. Pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini diantaranya Persatuan Perempuan (PP), Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) seluruh fakultas.
Kegiatan yang memiliki tema “peranan wanita dalam membangun karakter bangsa” ini akan disampaikan oleh Ratna Yuaimi S.Pd. salah satu dosen di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang.
            Fatimah, Ketua Pelaksana acara tersebut menuturkan tujuan dilaksanakannya kegiataan ini untuk memperingati hari kartini, sebagai pengokohan kaum perempuan dan menggali potensi yang ada pada perempuan.
            Mengenai tempat, dia menjelaskan belum pasti dimana akan dilaksanakan karena Gedung Auditorium yang awalnya menjadi tempat berlangsungnya acara ini sudah dipakai oleh organisasi lainnya. Oleh karena itu sampai berita ini diturunkan soal tempat masih terkatung-katung.
            Fatimah juga menambahkan bahwa kegiatan ini terdiri atas dua kegiatan, yaitu seminar dan lomba puisi dengan tema terkait hari Kartini. “Untuk seminar, peserta tidak dipungut biaya. Sedangkan untuk mengikuti lomba puisi peserta harus membayar kontribusi Rp. 10.000,- dengan syarat peserta lomba harus memakai kebaya muslimah.” Tambahnya ketika dikonfirmasi melalui telepon.
            Mengenai persiapan, dia juga menambahkan untuk saat ini panitia hanya membuka stan di sebelah lapangan bola kaki dekat fakultas Tarbiyah dan stan akan ditutup pada 21 April, namun peserta juga masih bisa mendaftar ketika hari pelaksanaan.
“Harapan saya supaya kaum perempuan mengetahui jati diri yang ada pada diri mereka, bahwasannya laki-laki dan perempuan itu sama yang membedakan hanyalah keimanan mereka.” Pungkasnya.

           
Widi

Workshop jurnalistik Radio & Audisi Penyiar Radio

Sabtu, 16 April 2011

Rinduku hanyut di watervang

Subuh itu gemricik air dari watervang[1]  cukup deras  dimusim penghujan dengan udara dingin yang menusuk tulang belulang disekujur tubuh Reni. Ditepisnya dinginnya suasana watervang yang telah dibuat belanda pada masa penjajahan belanda di bumi silampari ,sebutan hangat masyarakat Lubuklinggau dan Musirawas tentang alam didaerah itu.Serta membayangkan sinar mentari hangat yang akan terbit pagi itu di balik jembatan gantung,kelang beberapa setapak dan menatap indah dibawah  air terjun dari atas jembatan tersebut dengan bui-bui disungai .Suasana yang khas ini tak ditemukannya sepeninggalnya di Palembang dulu. Dengan ditemani nyanyian burung yang berkicau harmonis seperti melodi indah yang menggema terbawa deru arus sungai kelingi disebelah rumahnya, setelah salat subuh ia melipat telekung, yaitu perangkat untuk sholat yang biasa dipakai perempuan melayu termasuk daerah didaerah lubuklinggau.Setelah itu  pikirnya pun melayang dan ingin membuka memori-memori indah yang menjadi hal paling istimewa dalam hidupnya. Ia raih buku agenda berwarna merah jambu yang ada di gerobok[2] dengan tangan yang masih basah usai mengusap bening berkilau usai bermunajat disubuh tadi,di gerobok itu Reni tempat menyimpan perkakas pribadinya dan memandang catatan yang tersusun begitu rapi dan indah dengan goresan tinta biru.
  Lalu Reni berjalan sendiri menyusuri jalan setapak tangga hingga jembatan watervang sambil membawa lembaran-lembaran harapan yang sudah tercecer rusak dengan warna merah muda yang sengaja ia bawa untuk dibaca diatas jembatan watervang yang mengalir air terjun dibawahnya. Tak disangka apalagi bermimpi waktu membawanya pada detik ini,Reni terus membawa  balutan pilu yang berasal dari sela-sela munajatnya disepertiga malam serta di subuh tadi, dan di tengah jembatan gantung yang usang ini sambil memandang sungai Kelingi yang setiap waktu mengalirkan air-airnya mengairi sawah-sawah petani.                                       
Rasanya Reni bertekad ingin berlari sekuat-kuatnya dari cengkeraman dunia yang sudah berhasil membuat pikirnya tak ingat apa yang sering diucapkan emaknya setiap ia berkunjung kerumah emaknya yaitu segala sesuatu milik allah dan akan kembali pada allah .Ia mencoba keluar dari semua lingkaran hitam yang sudah menutupi sebagian hidupnya. Impian-impian kecilnya yang ia mulai rajut dari sejak jadi aktivis dikampus sampai waktu jadi istri dan jadi orang tua bagi anaknya beberapa tahun silam. Kini ia benar-benar hanya ingin pergi sejauh mungkin.
Selalu gundah gulana qolbunya walaupun terus setiap pekan diberi asupan gizi berbentuk motivasi oleh Murobbiah -- sebutan guru pengajiannya-- tapi rasa itu terus membayangi dan mengejarnya dikala Reni memejamkan kedua mata sendunya saat malam hari tiba. Peristiwa indah yang dengan susah payah ia ciptakan,Berat rasa hati dan memaksanya untuk merelakan kepergian semua yang ia miliki tanpa tersisa. Peristiwa yang menjadikan seorang aktivis yang dulu energik harus mengalah pada kehidupan sejati miliknya.
***
 dibaca buku itu di tengah jembatan watervang setelah memandang beberapa menit batu kecil yang dipukul oleh air terjun di bawah jembatan yang ia naiki itu.
Lalu ia buka lembaran-lembaran jembatan pelangi yang rusak itu dan memfokuskan pada tangga l9 September yaitu hari yang mana tepat hari ini ditahun yang berbeda peristiwa penting terjadi dalam hidupnya secara bersamaan.yaitu peristiwa ta’aruf  yang menjadi awal proses peminangan dengan arif suaminya yang bersamaan dengan disematkan toga di atas  jilbab hitamnya yang ia usahakan selama empat tahun diiringi sibuknya ia sewaktu jadi aktivis pergerakan dikampusnya dulu, yang seketika merubah nama aslinya dengan sedikit embel-embel dibelakang namanya ,disela semilirnya angin yang mendayu mesra berhembus di bumi silampari,Reni mulai membuka lembar demi lembar catatan-catatan bersejarahnya.              
Disuatu senja yang cerah 13 tahun lalu. Termaktub isinya anakku Anisa 9 September di tahun berikutnya pada catatan itu yaitu kelahiran putrinya yang bernama Anisa di kota permai Palembang disebuah rumah yang berada dihilir sungai Musi namanya rumah limas,rumah khas sumatera selatan  ini  menjadi pondok keluarga kecil Reni bernaung.
***
  Aroma air sungai Kelingi yang sejuk tak dapat menghentikan jari jemari Reni untuk terus membuka catatan bertinta biru ini.
Putrinya kini beranjak delapan tahun “Anisa” begitu panggilanya, rencana Reni dan Arif pada hari itu Anisa diikutkan kompetisi  festival Musik yang diadakan sekolahnya SD-IT,Sudah sebulan ini ia latihan dengan tekun.lalu di depan ayahnya ia memamerkan kepiawayannya bermain biola yang merupakan hasil latihannya selama ini dengan melodi-melodi lagu “umi” dari Haddad Alwi dan Sulis,beberapa komentar diutarakan abi,panggilan akrab anisa kepada ayahnya “pasti yang menang anak abi besok”kata abi anisa sambil mengusap jilbab Anisa,“baguskan karena masakan umi bi”kata Anisa yang lugu yang berusaha melucu.Anisa adalah anak yang kreatif tapi cerewet yang sering membuat umi dan abinya kualahan tapi kedua orang tua sangat sayang kepada Anisa,selesai memamerkan kepiawannya menggesek biola dengan jemari kecilnya, dari jarak 5 meter umi anisa tepuk tangan tanda kagum dengan talenta anak yang sangat disayanginya itu dan ia berberjanji kalau tampilnya nanti pada saat lomba  bagus akan diajaknya anisa liburan kekampung halaman uminya dan melihat air terjun watervang ,yang sering diceritakan uminya sebelum ia menyelami mimpi dibeberapa malamnya.Anisa meloncat kegirangan dan tidak memperdulikan pujian dari sang ayah yang berkata bahwa pagi ini ia terlihat sangat cantik.                              
***
Keesokan pagi harinya lantaran lomba usai Anisa dengan bibirnya yang tipis berkata dengan senyum bak kejatuhan mutiara dari langit lantaran abinya mengatakan tampilnya sempurna.
“Umi…..umiii ! nanti kalau liburan umi,abi,dan Anisa jadikan kerumah nenek di Linggau kan sudah janji,anisa mau lihat air terjun watervang”katanya sambil bersandar dipelukan uminya 
“Umi,janji deh nenekmu juga kan kangen sama anisa”pungkas Reni.
Sebetulnya Reni sudah tahu bahwa anaknya juara dalam perlombaan yang diadakan sekolahnya kemarin lantaran jurinya adalah temannya satu Aliyah dulu ketika sama-sama pakai putih abu-abu.Keluarga kecil ini sangat bahagia karena mereka masih diberikan keharmonisan keluarga yang begitu mahalnya bila diuangkan tak cukuplah seisi jagad raya untuk menggantikan kebahagian keluarga ini,semua kejadian-kejadian ini adalah sebagian kecil dari begitu harmonis keluarga ini.
Dihari ini Reni spesial memasak empek-empek kapal selam [3] yang telah disediakan dimeja makan dan pindang tulang kesukaan suaminya yang belum selesai dimasak, kring…..kring….  deringan telepon yang  memanggil tuan rumah cukup lama menyadarkan Reni dari kesibukan memasak Pindang tulang dengan resep dari ibu mertua kesayangannya dengan berbagai bumbu yang dibeli dari pasar PAL5 yang berada tak jauh dari rumahnya. Dengan langkah setengah berlari, ia bergegas menuju sebuah meja disebelah kursi garuda diruang tamu, lantaran tangannya kotor ia basuh dengan lap yang bermotif batik bekas bajunya pada saat ospek waktu kuliah dulu , suara deringan terhenti,ketika baru ia mengangkat telepon yang sudah dimakan usia lalu Ia hanya menghela nafas karena belum sempat bicara, dan Ia rebahkan badannya dan menyeka keringat yang menetes di dahinya,lalu ia siap-siap mengambil kamera untuk berfose dengan anaknya yang membawa tropy dari lomba yang dipentaskan kemarin.
 Telah cukup lama ia menunggu di atas kursi garuda karena sudah lama menunggu Seketika dering teleponnya berbunyi kembali meleburkan khayalan  bahagianya diatas kursi garuda itu diangkat beberapa masa telepon yang bakal jadi veteran itu dan terkejutlah ia seakan hatinya tak bisa bicara seakan ia tak sanggup lagi hidup didunia matanya terpejam sejenak dan bening berkilau tak sempat tertahan lagi keluar dari  mata birunya mengalir membasahi jilbab putihnya,tersedu-sedu sendirian dirumah sambil menunggu kedatangan jenazah saumi dan anaknya. Kabar paling menyakitkan dalam hidupnya. Kini sudah tidak ada lagi semua hanya bisa menjadi telaga air mata yang ditelaga itu bersemayam kedua orang yang disayang.Seakan tubuh ini lemas gagang teleponpun seketika terlepas dari tangan Reni.Tersiar kabar suami dan anaknya pada saat pulang dari sekolah kejadianya tepat saat suami tercinta menjemput putrinya yang memegang tropy kemenangan pertamanya yang sekarang  semuanya hancur dilindas ban truk,hal ini terjadi lantaran mereka mengalami kecelakaan akibat tertabrak sebuah truk yang pengemudinya kantuk.
Begitu hancur hati Reni karena keluarga yang ia rajut siang malam tak akan kembali,hatinya bak teriris sembilu dan mukanya seketika pucat pasih dan bening berkilau mengalir membasahi seluruh jiwanya.
***
Sejak saat itu sangat butuh waktu untuk melupakan kedua orang yang disayang bahkan ribuan kali jilbabnya terguyur deras dibeberapa tahun ini lantaran masa lalunya.Takdir ini bagaikan memaksa Reni meminum kopi yang tak tercampur gula sedikitpun.Ratusan Konselor dan ratusan Psikiater sudah coba didatangi hasilnya nihil,Tapi masa-masa indah itu selalu terhirup disela-sela nafas Reni.beberapa ikhtiar malah membuat semangat hidupnya menurun.Reni dan Segala memori indahnya yang ia tenun di buku itu selalu bersatu dengan air mata yang menetes deras di setiap waktu. Mak yang melahirkan Reni dan Murobbiah Reni pun tak bisa mencegah kepiluan hatinya,tapi semuanya tidak berhasil menciptakan sebuah senyuman pun di wajah Reni yang sudah berselimutkan duka.
Kini ia harus menerima apa yang dikatakan takdir. Walau bayang-bayang wajah Arif, suami tercintanya dan celoteh manja Anisa pun selalu terngiang ditelinganya. Rajutan-rajutan mimpi pernah ia goreskan dengan tinta biru di buku catatan berwarna merah muda yang menjadi buku cerita kehidupannya kini sudah tidak lagi ia pedulikan.
Sekarang hanya bisa mengingat rumah Limas yang ia tempati dulu dan mengubur  semua mimpi-mimpi indah.dan sekarang tampak terlihat samar setelah tiga tahun berlalu  jauh lubuk hati memandang lalu dia teringat janjinya kepada Anisa untuk membawanya ke Watervang.
Watervang yang disekelilingnya berselimut embun pagi  diatas jembatan wisata ini diiringi deru air terjun dari bawahnya . Dari kejauhan  terlihat sosok samar-samar Arif dan Anisa yang berlari menjauhi Reni sambil melambaikan tangan  dan menuju hilir sungai Kelingi mereka berlari semakin jauh dan semakin jauh,tetesan bening berkilau terus mengalir menetes dan satu-persatu jatuh kesungai yang airnya jernih seakan air sungai Kelingi terus membawa jauh luka lara dihatinya dan akhirnya senyum Reni merekah bak bangkit dari masa suram yang ingin membuang jauh-jauh masa lalu dan memandang jauh kemasa depan.
***
Dan ia lempar buku bagaikan melempar dengan batu seekor ular berbisa yang akan mematuknya,buku berwarna merah muda itu seketika melayang di air terjun watervang yang airnya begitu deras sehingga membawa kenangan-kenangan lalu menjauh terbawa arus Kelingi dan pada saat itu pula entah kenapa terhenyut pikirannya teringat tentang petuah mendiang bapaknya yang disemayamkan dikaki bukit Sulap 15 tahun lalu ,petuah ini terikrar ketika Reni masih gadis,dengan lembut bapak berkata“oi Dehe bak,payo kalu  nga linjang  same sape be gek  jengan 100% cukup 99% bae kecuali dengan  allah[4] lalu ia usap bening berkilau dimukanya lalu ia gerakan tubuh menuju surau kecil didekat rumahnya sambil menguatkan hati.

                                                                                 Palembang, 11-12 April 2011
                                                                                 21.00-03.00 dan 21.00-22.13

Tulisan ini ditulis oleh pemuda yang terlahir
di kota lubuklinggau 19 tahun yang lalu
,ia sekarang aktif mencari ilmu kesusastraan forum lingkar pena
Cab. Palembang sejak di KCM season 7.SEPRIANTO namanya
ia berusaha mengangkat unsur lokalitas daerahnya.
Ia sekarang kuliah Di fakultas Dakwah dan komunikasi
Jurusan BPI-Konseling A.


[1] Sebuah tempat wisata di kota Lubuklinggau sekaligus sebuah air terjun buatan dan diatasnya terdapat jembatan penyeberangan  yang airnya untuk irigasi sawah yang mengairi tanah petani di Kab. Musirawas yang berasal dari sungai kelingi di kota Lubuklinggau didirikan oleh belanda dan diresmikan jepang 1941.

[2] lemari
[3] Makanan khas Palembang  yang berbahan dasar sagu yang diolah dan biasanya disajikan dengan cuka.
[4] Oi gadis bapak,bila seandainya kamu cinta sama siapa nanti jangan cinta 100% cukup 99% saja Kecuali dengan allah.

Siapkan Bujang Lapuk pada pelantikan

Ukhuwah-IAIN, Teater Refah, begitulah nama salah satu UKMK yang ada di Kampus Hijau IAIN Raden Fatah Palembang yang berdiri sejak 8 tahun lalu tepat nya pada 30 Desember 2003. Untuk sekarang anggotanya berjumlah 42 orang, baik putri maupun putra sedangkan dari angkatan ’10 berjumlah 14 orang.
UKMK yang didirikan oleh beberapa orang diantaranya; M.Daud Firdaus, Muhlis, Rohali, dan Faturrahman tidak beberapa lama lagi akan melaksanakan pelantikan Ketua Umum Baru bertempat di Gedung Auditurium IAIN RF.
Tepat pada 12 Maret lalu, sudah terpilih ketua umum yang baru, namun proses pelantikan belum terlaksana karena menunggu dari pihak rektorat.
Ilham Jauhari terpilih sebagai Ketua Umum Teater Refah yang baru, menggantikan posisi M. Risqullah.
M. Risqullah ketika dikonfirmasi crew Ukhuwah hanya berharap agar Teater Refah bisa lebih maju dan dapat dikenal lebih luas lagi.
Yayak, Ketua Pelaksana mengatakan pada pelaksanaan pelantikan nanti, akan diawali dengan tari-tarian yang akan dibawakan oleh anak- anak Teater sendiri. Lanjut dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada Pembantu Rektor III IAIN RF untuk pelantikan pimpinan yang baru tersebut.
M. Abdullah Ajinegara, sutradara dalam pementasan nanti mengatakan bahwa Tema dalam pementasan yang akan berlangsung pada 28 April nanti berjudul Bujang Lapuk,  yang akan dipentaskan oleh 12 orang diantaranya, Yaya (ibu), Abi (ayah), Nofri (Bejo), Restu dan Tata (bidadari), Nana (janda kaya), Yessa (Carolin), Sari Dewi (Siti), dan Bimas Bukim (Peri), mereka ini  akan mengkolaborasikannya di depan tamu undangan pada hari pelantikan yang akan datang sehingga acara akan  menjadi  menarik dan hikmat dengan hiburan-hiburan ini.  
Hingga saat ini persiapan terus dilakukan dengan latihan setiap ada waktu  luang dengan harapan ketika hari pelaksanaan nanti tidak demam panggung sehingga  tidak terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.” Lanjutnya menambahkan.
“Dan harapan kami semoga kegiatan kami berjalan dengan lancar sampai akhir kegiatan tersebut,”  Pungkasnya.
 by. Widi

Jumat, 15 April 2011

OPERA VAN JOURNALIST PART


Tinggal menghitung hari, acara opera van journalist yang di adakan oleh mahasiswa-mahasiswi Fakultas Dakwah dan komunikasi jurusan jurnalistik segala persiapan telah dilaksanakan. Pengajuan proposal telah di layangkan sebagian perusahaan-perusahaan di sumsel. Para panitia pelaksana menunggu konfirmasi dari perusahaan-perusahaan tersebut dengan hati yang cemas.
Ujar ketua pelaksana Asrul Hidayat (19 tahun) bahwa persiapan koordinar panitia-panitia hal-hal yang di butuhkan. Kendala-kendala dimana anggaran untuk HMJ belum keluar atau cair dan terbatasnya anggaran HMJ. Membuat kami memperlambat kerja nya.
Acara ini banyak mengalami kendala-kendala yang berarti,baik dari para panitianya sendiri maupun kendala dari pengurus HMJ itu sendiri. Kendala yang paling utama adalah masalah dana karena sangat minimnya dana operasional dan anggaran untuk HMJ jurnalistik belum cair. Karena untuk jurusan jurnalis ini baru di Fakultas Dakwah sehingga dana operasionalnya tersendat.
Besar harapan kegiatan ini harus terlaksana hingga lancar dan sukses. Dan harapan yang paling utama pengajuan proposal acara ini di terima dan perusahaan-perusahaan yang telah diajukan. Panitia bergotong royong demi suksesnya acara ini dan adanya kerja sama yang saling memuaskan.   

Efri, Sri, Sari, Shindi, Risky

Sabtu, 09 April 2011

PARKIR LIAR YANG MERUSAK PANDANGAN


IAIN-Ukhuwah, Selasa (06/04) dengan marakanya ke jadian yang di alami oleh mahasiswah yang mengakibatkan raibnya sepeda motor di gasak maling membuat para dosen dan mahasiswa melakukan parkir dihalaman yang dihijaukan. Tepatnya dihalaman dakwah depan ushuluddin yang mengakibatkan resahnya mahasiswa beserta dosen akibat ulah mahasiswa dan dosen memakirkan kendaraan yang bukan seharusnya dijadikan tempat parkir.
Ini diakibatkan kurangnya kesadaran yang dialami para pemilik kendaraan sehingga memarkirkan motornya disembarang tempat yang mengakibatkan kontrofersi yang dilakukan oleh mahasiswa yang cinta terhadap lingkungan.
Salah satunya mahasiswa fakultas dakwah Heru (21) yang menuturkan “dia sangat menyayangkan sekali terhadap tindakan para pemarkir liarrrr, yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.”
Mungkin ini tidak akan terjadi apabila dilakukanya ketegasan dari pada pihak rektorat, apa lagi telah di sediakannya tempat parkir yang cukup luas untuk mahasiswah dan dosen.

Widi

Jumat, 08 April 2011

KAMMI bersama Semangat Kaum Muda


KAMMI bersama Semangat Kaum Muda
IAIN- Ukhuwah, dalam rangka memperingati hari jadi KAMMI yang ke-12, maka para anggota KAMMI mengadakan seminar yang bertema “Kepemimpinan  semangat kaum muda”. Yang dilaksanakan pada hari ini, Jumat 08 April 2011 di gedung Auditorium IAIN Raden Fatah Palembang.
Seminar ini mengundang Walikota Palembang yang diwakilkan oleh Dencik sebagai pembicara, dan Jalaluddin dosen IAIN Raden Fatah Palembang. Peserta yang mengikuti seminar tersebut tidak hanya mahasiswa dari IAIN Raden Fatah Palembang saja, tetapi dari berbagai Universitas yang ada di Palembang seperti Politehnik Sriwijaya, Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI Palembang, dan Universitas Muhammadiyah Palembang.
Imam Syafi’i, sebagai ketua pelaksana seminar tersebut menjelaskan bahwa tujuan diadakan seminar ini adalah untuk membuka pandangan kaum muda supaya lebih maju dan bisa mendapatkan wawasan serta ilmu yang mendalam tentang kepemimpinan sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti kita sebagai mahasiswa bisa menjadi pengganti generasi-generasi penerus untuk memimpin negeri ini sebagai wakil rakyat.
Imam sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa seminar ini disponsori oleh Rabbani. Selain itu dia juga menjelaskan bahwa untuk mengikuti seminar ini peserta hanya dikenakan biaya konstribusi sebesar Rp 3.000,-. Dengan biaya konstribusi yang hanya Rp 3.000,- tersebut para peserta sudah mendapatkan snack, fhotocopy makalah (materi yang disampaikan), dan sertifikat. Peserta yang mengikuti seminar ini berjumlah 112 orang yang terdiri dari 52 orang peserta laki-laki dan 60 orang peserta perempuan.
“Kendala-kendala yang kami hadapi dalam melaksanakan seminar ini tidak ada, sejauh ini semuanya lancar-lancar saja. Seminar-seminar seperti ini untuk kesekian kalinya kami selenggarakan dalam rangka memotivasi para kaum muda”. Jelasnya menambahkan.
Mahasiswa fakultas Tarbiyah ini mengungkapkan harapan dalam menyelenggarakan seminar ini agar lebih  membangkitkan jiwa kaum muda untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan memeliki jiwa kepemimpin yang tinggi. Sedangkan pesan untuk peserta yang mengikuti seminar ini khususnya mahasiswa dari IAIN Raden Fatah Palembang supaya dapat meluangkan waktu untuk menghadiri seminar ini karena selain gratis juga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mereka.
Endang herliana, mahasiswa jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syariah menungkapkan bahwa sangat disayangkan atas ketidakhadiran walikota yang kemudian diwakilkan kepada Dencik sebagai pembicara. Meskipun demikian, tidak mengurangi semangat pada diri saya untuk mengikuti seminar ini karena seminar ini memotivasi saya dan kaum muda untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepepimpinan yang baik suatu saat nanti.

By : Dwieq, iik, & Devie…

Rabu, 06 April 2011

Mahasiswa Gerah, Metode Belajar yang Tak Kondusif


IAIN-Ukhuwah, Selasa (05/04) suasana hiruk pikuk mahasiswa terdengar dari kejauhan, setelah dicari ternyata suara tersebut berasal dari ruang laboraturium komputer mahasiswa Sistem Informasi. Saat itu sedang berlangsung jam pelajaran sistem operasi, akan tetapi tidak terlihat dosen yang mengajar disana, yang terlihat hanya intruksi tugas yang ditulis di papan tulis untuk semua mahasiswa. Sebagian mahasiswa sedang sibuk mondar mandir dari satu komputer ke komputer lainnya, ada juga yang sedang sibuk bertanya kepada salah satu teman mereka yang dianggap cukup bisa mengerti tugas yang diberikan.
Semua mahasiswa terlihat bingung saat itu, nampaknya mereka belum mengerti dengan intruksi tugas yang diberikan tadi. Tak ada perintah lain dari pihak dosen yang mengajar, hanya saja jika sudah selesai langsung dikumpul dan diberikan kepadanya.
Banyak mahasiswa terkhususnya jurusan Sistem Informasi yang mengeluh dengan cara belajar yang seperti ini. Salah satunya Alwi, menurut dia “cara mengajar yang diberikan terlampau tinggi dengan hanya mengandalkan modul dan slide yang sebagian besar menggunakan bahasa inggris serta tidak adanya penjelasan yang memang benar – benar bisa membuat mahasiswa mengerti. Dengan cara belajar seperti ini belum tentu semua mahasiswa bisa langsung memahaminya.” Pungkasnya.
“Secara teori saja kami tidak mengerti apalagi dipraktekkan, apalagi pelajaran sistem operasi ini kedepannya sangat berpengaruh penting dengan jurusan yang kami ambil. Bagaimana mahasiswa bisa memahami jika dosennya saja bersikap acuh tak acuh seperti ini. Padahal saat semester pertama kemarin perwakilan dari beberapa mahasiswa sudah melaporkan masalah ini kepada Kepala Jurusan (Kajur) Sistem Informasi tetapi hasilnya nihil. Dosen yang bersangkutan masih saja diberbolehkan untuk mengajar kembali pada semester dua ini. Kami pun selaku mahasiswa tidak merasa nyaman dengan suasana belajar yang memang dari awal sudah terasa tidak bersahabat.” Ungkap Heri.
Para mahasiswa memang dituntut untuk selalu aktif terhadap setiap pelajaran akan tetapi jika melihat kenyataan yang terjadi seperti ini dosen pun mempunyai peranan penting apakah pelajaran tersebut memang telah disampaikan dengan baik atau belum. Sebagian mahasiswa yang berada pada jurusan yang sama merasa miris melihat kondisi pengajaran yang seperti ini, mudah – mudahan kedepannya pihak jurusan bisa lebih meneliti kembali apakah dosen tersebut memang siap untuk menyampaikan materi dengan baik atau hanya sekedar memberikan tugas tanpa ada penilaian apapun.
by. uwie

Selasa, 05 April 2011

Membangun Budaya Politik Santun



Oleh: A.Rifai Abun
Lektor Kepala (IV/c) dalam Mata Kuliah Filsafat Logika
Pada Fakultas Ushuluddin IAIN
Raden Fatah Palembang
Saat ini telah bermunculan bentuk-bentuk ketegangan dan konflik politik yang berakar pada kecurigaan antar kelompok. Saat ini begitu sulit untuk saling mempercayayi. Komunikasi macet akibatnya orang sulit menerima sebuah perbedaan. Ruang-ruang public dipasung dengan kebohongan, rekayasa, demagogi dan bahkan kekerasan. Antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya saling mencurigai. Maka akhirnya kekuasaan, tidak hanya dicari untuk kepentingan ekonomi, namun sudah mengarah untuk dijadikan alat balas dendam yang sangat menakutkan.
Bagaimana janji dan pengampunan bisa memutus rangkaian lingkaran setan curiga-konflik-kekerasan?. Apa arti sebuah janji jika yang dihadapi adalah kebohongan dan kemunafikan?. Apa artinya maaf kalau kekerasan selalu terulang.
Dalam The Human Condition orang tidak lagi mau menjawab dari mana datangnya kejahatan politik yang tiada batas. Tetapi, mau menjelaskan bahwa dunia politik yang tidak totaaliter dicari dalam refleksi tentang sumber perlawanan terhadaap kesewenang-wenangan dan sumber yang memungkinkan kembalinya kondisi manusia. Kondisi semacam ini hanya ditemukan di dalam rekonstruksi ruang public yang bersifat pluralitas
Budaya politik dan idiologi mahasiswa
Ketika seseorang akan membicarakn tentang budaya politik tentunya tidak bisa lepas dari etika politik, yang lebih menekankan pada aspek aspek normative  (moral dan etika) dalam kaitannya dengan praktik penyelenggaraan Negara. Cita-cita etika politik adalah semakin terbukanya keran kebebasan yang seringkali dimaknai sebagai democratic liberties – yang di dalamnya  terdapat kebebasan sosio politik, sehingga bebas mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul dan termasuk juga kebebasan pers. Juga semakin terciptanya lembaga-lembaga yang lebih adil. Untuk terujudnya kebebasan semacam itu orang harus menerima “pluralitas”. Karena pluralitas menandai kondisi politik yang manusia, bukan kondisi penindasan, atau kekerasan dalam rezim totaliter.
Melakukan aksi politik sebagai wujud dari kebebasan tersebut, berarti juga mengambil sebuah inisiatif, menggerakkan, memulai untuk melakukan suatu yang lebih baik. Di Indonesia, tercatat aksi politik, yang dimotori oleh kalangan mahasiswa atau aktivis pada masa Orde Baru, yang dengan keberanian yang sangat luar biasa menetang rezim Soeharto. Kejatuhan rezim Soeharto tersebut berkat adanya perjuangan politik yang tanpa mengenal lelah yang dimulai dari kalangan kampus yang di dalamnya terdapat mahasiswa – yang pada diri mereka itu masih melekat sebuah idiologi murni yang bergerak dan digerakkan oleh sebuah pengabdian masyarakat (tridarma Perguruan Tinggi).
Idiologi murni yang dimiliki mahasiswa itu dalam perjalanan sejarah bangsa telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan, dimana ketika para sebagian dari pemimpin bangsa ini tidak lagi mengusung nilai-nilai kesejahteraan dan kesetaraan masyarakat, mereka tampil dengan label idiologi dan intelektualnya untuk melakukan dan mengusung nilai-nilai perubahan yang sangat besar, yang sekalipun harus ditebus dengan sebuah pengorbanan yang besar. Mereka (mahasiswa) dengan tanpa takut dan gemetar sedikitpun, terus maju dan menyuarakan suara rakyat yang sudah lama terbungkam dan terbelenggu dengan sikap kepasrahan. 
Tesis dengan pemikiran “politik” yang dilandasi oleh tridarma perguruan tinggi yang telah menyatu pada dirinya dan bukan sebuah hafalan atau simbol kemahasiswaan, mahasiswa mampu menyelaraskan gerakan pro rakyat, dan mereka terus bergerak bersama-sama rakyat. Politik disini merupakan pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Karena kebutuhan terhadap politik lahir dari karakter kolektif kehidupan manusia. Oleh karenanya, kita tidak mempunyai pilihan untuk mempraktikkan politik. Sekalipun dunia politik seringkali dipandang sebagian orang dengan sikap sinis atau kotor. Namun, secara filosofis dan factual politik merupakan hal yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan seorang manusia. Dan ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Aristoteles (384-322 sm), bahwa man is by nature a political animal.
Sekalipun pada tahun-tahun sebelumnya terjadi kevakuman gerakan mahasiswa, yang selanjutnya mahasiswa dihadiahi SK Kopkamtib No Skep 02/kopkam/1978 dan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK), yang akibatnya gerakan mahasiswa kembali vakum. Lalu apakah yang terpikir oleh kita sebagai mahasiswa? Kenapa mahasiswa harus sadar dan santun politik? Mahasiswa adalah orang-orang yang berpotensi dan dalam gerakannya tidak di boncengi dengan kepentingan individu dan golongan tertentu. Dan mahasiswa sebagai bagian masyarakat yang intelek harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan yang  salah adalah salah, karena mahasiswalah harapan rakyat  calon pemimpin bangsa, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab sosial merealisasikan amanah rakyat yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Lalu bagaimana kacamata mahasiswa saat ini tentang politik? masih adakah ruh-ruh perjuangan dan perubahan di jiwa mahasiswa? ini menjadi cerminan kita sebagai mahasiswa yang katanya agent of change. Lalu dimana agent of change itu saat ini? Apakah anda merasa sebagai aktivis? coba lihat lagi bagaimana pergerakan aktivitas kita apakah sebatas menjadikan pergerakan itu hanya sebagai event organization saja. Tanyakan pada diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk mahasiswa yang terselimuti rasa was-was dan takut untuk melakukan koreksi terhadap kekuasaan, bahkan apatis terhadap apa itu “Politik”? Sehingga akhirnya berusaha untuk menjadi mahasiswa study oriented dalam keseharianya, lalu berusaha untuk  mendapatkan IPK  yang tinggi, selesai kuliah, cepat kerja dan membantu keluarga. Janganlah terjebak menjadi mahasiswa yang apatis yang arus berpikirnya ’hedonisme’. Karena menjadi ”Ahli Madya” saja tidak akan menjamin kita akan mendapat kerja dan hidup enak. Atau apakah dengan nilai IPK  yang tinggi akan dapat meyelesaikan masalah Negara. Sadarkanlah diri kita untuk menjadi mahasiswa yang maksimal, dengan IPK tinggi sebagai wujud amanah dari orang tua, tapi tidak kalah bangganya ketika kita menjadi seorang mahasiswa yang selalu memberikan kontribusi positip dalam dalam menyelesaikan masalah Negara ini.
Di hari-hari terakhir ini sungguh sangat disayangkan dan bahkan disesalkan oleh banyak pihak, di mana di beberapa kampus, para mahsiswa sudah mulai memudar dalam membangun politik santun dan ini tidak terlepas dari kultur modernisasi dan globalisasi yang cenderung mengikis idealisme mereka. Sehingga nampak lebih cendrung anarkhis, sporadis. Padahal, mereka memiliki peran besar sebagai ujung tombak perubahan, khusunya pada dunia politik.  Untuk itu, kesadaran berpolitik mahasiswa perlu ditingkatkan dengan memberikan pendidikan secara formal ataupun nonformal di kalangan mahasiswa dengan cara membukan keran-keran dialog dalam menyamakan persepsi untuk kembali menata kampus yang lebih kondusif demi kepentingan bersama dan terujutnya tridarma perguruan tinggi.
Tantangan utama “etika politik” atau filsafat politik di Indonesia adalah “kekerasan” dan “ketidakadilan” yang terangkum dalam kalimat “KEJAHATAN”. Munculnya kejahatan tersebut diakibatkan oleh politik kekuasaan. Saat ini praktik kekuasaan bukan dijalankan atas dasar etika politik, namun justru untuk mempertahankan kekuasaan itu sendiri. Banyak sekali konsesi diberikan yang justru mengorbankan tujuan utama politik (kesejahteraan bersama).  Kasus Susno Duaji, Gayus Tambunan, dan status DIY Yokyakarta yang hari-hari terakhir ini menjadi perbincangan yang serius di kalangan masyarakat banyak, dan kasus-kasus lainnya yang tak kunjung selesai adalah contoh yang representatif dari sebuah konflik kepentingan dan politik kekuasaan.

Sabtu, 02 April 2011

Bank Sumsel dan PLN Belum Terkalahkan

Berita Bola terkini

dikutip dari harian KOMPAS.com — Tim bola voli putra Palembang Bank Sumsel Babel dan putri Jakarta Electric PLN belum terbendung. Mereka kembali meraih kemenangan atas lawan-lawannya pada lanjutan Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011 di GOR C-Tra Arena Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (2/4/2011).
Rekor belum terkalahkan tim Palembang masih bertahan setelah mengalahkan putra Jakarta BNI 46 dengan skor tipis 3-2. Sementara putri Jakarta Electric PLN mengalahkan Gresik Petrokimia 3-0.
Kemenangan tim Palembang tidak diraih dengan mudah, bahkan nyaris terpeleset pada pertandingan ketujuhnya itu. Sempat memimpin dengan meraih kemenangan dua set pertama 25-21, 25-21, tetapi terkejar oleh Jakarta BNI yang meraih dua set berikutnya dengan skor ketat, 30-28 dan 26-24.
Beruntung, tim asuhan Pelatih Mashudi berhasil menguasai set ketiga dan menutup dengan kemenangan tipis, 15-13.
"Hasil ini diraih dengan susah payah. Kami akan mencari tahu kelengahan tim yang menyebabkan terkejar saat telah memimpin 2-0. Itu menjadi pekerjaan rumah kami menghadapi pertandingan berikutnya," kata Pelatih Palembang Bank Sumsel Babel Mashudi.
Sementara itu, Pelatih Jakarta BNI 46 Imam Agus Faisal menyebutkan, tim Palembang sulit untuk mereka hadang. Tim itu memiliki materi pemain cukup bagus.
"Sejak awal kami meminta pemain untuk bisa memberikan perlawanan ketat. Kekuatan mereka jelas sulit kami hadang sehingga kami tidak terlalu muluk," kata Imam yang akrab disapa Fafa itu.
Bagi Palembang, kemenangan tersebut menjadikannya sebagai tim belum terkalahkan dalam tujuh kali pertandingannya dengan nilai sempurna, sembilan. Bagi Jakarta BNI, kekalahan itu membuat peluangnya semakin tertutup untuk bisa menembus final four.
Pada pertandingan lainnya di kelompok putri, tim Jakarta Electric PLN juga melanjutkan dominasinya sebagai tim yang belum terkalahkan. Pada awal laga putaran kedua di Bandung itu, Jakarta Electric mengalahkan putri Gresik Petrokimia dengan 3-0 (25-18, 25-23, 25-22).
Jakarta Electric yang tahun ini berpeluang melakukan hattrik juara Proliga itu dipastikan lolos ke babak empat besar. Meski telah lolos, tim Jakarta Electric sesumbar tak akan mengendur dan tetap meraih poin maksimal.
Jakarta Electric PLN diperkirakan kian mendominasi dengan bergabungnya dua pemain China, Yan Ni dan Meng Yi. Berbeda dengan Gresik Petrokimia yang terpaksa harus turun dengan satu pemain asing, yakni Paula Alves. Satu pemain asing lainnya, Jalicia Rose, cedera.

Jumat, 01 April 2011

Ekonomi Syariah menuju Perekonomian Dunia


IAIN-Ukhuwah, Dalam rangka Pelantikan HMI Syariat Fakultas Syariah, para anggota HMI mengadakan seminar yang bertema “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah terhadap perkembangan ekonomi dunia”. Yang akan dilaksanakan pada sabtu tanggal 2 April 2011 bertempat di Gedung Auditorium IAIN Raden Fatah Palembang. Sedangkan pembukaan pendaftaran seminar ini sudah dimulai sejak 21 Maret 2011 s/d 1 April hari ini.
Seminar Ekonomi Syariah yang mendatangkan pembicara antara lain, Barariani, Direktur Bank SumselBabel, Duski Ibrahim, Dekan Fakultas Syariah dan Renol Sumantri, Dosen D3 Perbankan serta Budi Santoso Pakar Ekonomi SUMSEL.
“Seminar tersebut bertujuan untuk membangun solidaritas yang tinggi diantara para kader HMI Syariat Fakultas Syariah,  mencari solusi ke depan untuk ekonomi syariah agar mampu bersaing di perekonomian dunia, dan memberi pemahaman tentang ekonomi syariah  yang lebih terperinci kepada seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas syariah.” Ungkap Deniansyah, Ketua Pelaksana seminar tersebut.
Dia juga menambahkan, diperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan seminar ini adalah Rp 3.500.000,-. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi selama membuka stand seminar tersebut tidak ada, dan sejauh ini semuanya berjalan lancar.
“Sasaran utama dalam mengadakan seminar ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang ada di kota Palembang, khususnya mahasiswa IAIN raden Fatah Palembang dan terlebih khusus lagi mahasiswa fakultas Syariah. Sementara ini peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti seminar tersebut berjumlah kuarang lebih 200 peserta.” Jelasnya menambahkan.
Deniansyah juga menambahkan untuk mengikuti seminar ini, peserta hanya membayar konstribusi sebesar Rp 5.000,- , dengan konstribusi tersebut mereka sudah mendapatkan fasilitas berupa makan siang, snack, sertifikat, dan pastinya menambah ilmu pengetahuan.
“Saya berharap seminar Ekonomi Syariah yang akan diadakan besok berjalan dengan lancar dan hikmat serta bisa memberikan manfaat ilmu pengetahuan terhadap peserta maupun mahasiswa IAIN  pada umumnya.” Tungkasnya.

By : Dwi Indarwati & Dwi Latifah