IAIN-Ukhuwah, Selasa (03/05) suasana lengang tak biasanya terlihat di lantai tiga gedung belajar Fakultas Dakwah yang biasanya ramai dengan mahasiswa Sistem Informasi yang mondar – mandir melakukan pertukaran jam pelajaran. Tak berapa lama, semua pasang mata tertuju pada ruangan Multimedia dua (MM2), ternyata disana sudah berkumpul para mahasiswa, dekan, dosen dan security kampus. Dalam hatipun bertanya – tanya, apa yang sedang terjadi disana? kenapa semua mahasiswa Sistem Informasi dikumpulkan dalam satu kelas yang sama?
Langkah kaki pun segera berjalan menuju ruang MM2 bersama mahasiswa yang lainnya. Di ruangan tersebut ternyata sedang dilakukan razia atau sidak dadakan untuk seluruh mahasiswa sistem informasi karena salah satu mahasiswa SI kelas B merasa kehilangan handphone dan dompet yang semula berada didalam tasnya.
“Pagi tadi sekitar pukul 07.30 kami sedang mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah matematika, dalam proses belajar kami diminta untuk menyelesaikan tugas secara diskusi dengan anggota kelompok belajar yang sudah dibagi dari awal perkuliahan. Dosen menginstruksikan agar tas – tas yang ada dikumpulkan di bagian belakang kelas karena saat itu proses diskusi akan segera dimulai. Tak berapa lama, saya pun melangkahkan kaki untuk mengambil handphone dan dompet yang memang berada di dalam tas yang sedang dikumpul tadi. Di saat membuka tas, saya tersentak kaget melihat handphone dan dompet yang tidak ada lagi. Perasaan cemas pun muncul karena selang beberapa menit sebelumnya saya masih menggunakan handphone untuk sms dengan teman sekelas tetapi sekarang malah hilang.” Ungkap Mahalia tentang kronologis kejadian yang baru saja dialaminya.
Setelah mengetahui bahwa ada salah satu mahasiswa SI kelas B yang kehilangan dompet beserta handphone, semua dosen dan security kampus pun dipanggil dengan maksud agar dapat membantu menggeledah barang – barang yang dibawa oleh mahasiswa lainnya. Suasana interogasi berlangsung cukup lama tetapi masih saja belum menemukan siapa pelaku dibalik hilanganya handphone dan dompet tersebut.
“Kami memang tidak tahu apa – apa tentang masalah kehilangan ini karena posisi kami memang tidak berada disana saat kejadian terjadi, lagian pada jam pertama tersebut kami mahasiswa SI kelas A sedang melaksanakan perkuliahan. Kami juga tidak begitu tahu bagaimana kronologis kejadiannya.” Jelas Didi salah satu mahasiswa SI kelas A
Belum ada kepastian siapa pelaku dibalik semua ini, yang jelas pihak fakultas masih akan terus melakukan pencarian dan pemeriksaan terhadap semua mahasiswa SI dan saksi – saksi yang berada di lokasi kelas. Orang tua dari Mahalia pun mengaku merasa tak nyaman atas kondisi yang seperti ini, jika dirunut kebelakang kerugian yang dialami sekitas 6 juta rupiah dengan perincian barang yang hilang yaitu handphone Blackberry, handphone Samsung touch, Nokia dan uang sejumlah Rp.500.000,-.
Semoga dalam waktu singkat ini pelaku dapat segera di temukan agar semua masalah dapat segera selesai. Harapan kedepannya agar dapat dijadikan pelajaran bagi mahasiswa lain dan harus bisa memilih mana saja barang yang harus dibawa saat kuliah. Tak perlu membawa barang – barang berharga saat kuliah karena secara tidak lagsung akan menggoda para pelaku yang berniat jahat kepada kita.
by.uwie
0 komentar:
Posting Komentar