Selasa, 05 Oktober 2010

LPM Ukhuwah IAIN Gelar Pelatihan Jurnalistik

Lembaga Pers Mahasiswa adalah sebuah organisasi kampus yang bergerak dibidang jurnalistik bertujuan untuk membina para generasi muda menjadi seorang juranalis yang berwawasan, dan idealis. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka LPM Ukhuwah menggelar pelatihan jurnalistik tingkat dasar atau biasa disebut dengan nama DIKLATSARJUR acara ini digelar secara rutin oleh LPM Ukhuwah Setiap tahun.
“ Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu dan kegiatan ini merupakan program kerja tahunan yang harus kita laksanakan, ini juga bertujuan untuk rekrutmen anggota baru” ujar ketua umum LPM Ukhuwah, Raden.
Ditambakannya, dalam kegiatan ini calon wartawan kampus akan dibekali dengan materi-materi jurnalistik seperti Straigh News, Depht News, Feature, dll. Hal ini dilakukan agar mereka mengetahui tentang jurnalistik dan nantinya diharapkan menjadi wartawan kampus yang ahli dalam hal mengungkap fakta.
“ Dalam pelatihan ini mereka akan langsung hunting ke lapangan dan nantinya karya-karya yang dihasilkan akan di edit oleh salah seorang yang sudah kita tunjuk sebagai editor setelah itu teulisan tersebut akan kita buat buku karya jurnalistik,”ungkapnya.
Raden menambahkan Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan pada bulan oktober dia juga berharap peserta yang mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut dapat menjadi bibit-bibit jurnalis yang handal dan profesional.

LPM Ukhuwah Gelar Ritual Tahunan


Seperti biasa setiap tahunnya LPM ukhuwah melakukan rekrutmen anggota, upaya ini dilakukan untuk mencari kader berkualitas yang nantinya akan meneruskan perjuangan LPM Ukhuwah dan sebagai salah satu organisasi kaderisasi maka ritual ini harus dilakukan setiap tahun(kayak dukun aja pake acara ritual hehe…).
            Sekarang hatel lpm Setiap harinya dipenuhi oleh penghuni baru apa sich yang mereka lakukan? Jangan sampai kumpul kebo yach hehe…Ternyata penghuni-penghuni baru ini adalah mahasiswa yang mengikuti seleksi untuk menjadi anggota LPM mereka sedang mengikuti materi perkenalan perbidang.
Ini yang saya sebut ritual tahunan dinamakan Magang salah satu syarat menjadi anggota lpm kalau ritual tersebut tidak diikuti berarti gagal deh jadi anggota kaciaaaaan deh loh hehe….
            Katanya tahun ini ada 80 mahasiswa baru yang ikut seleksi menjadi anggota lpm waw jumlah yang cukup banyak gimana yach jadinya lpm kalau semuanya bisa aktif? namun, setelah diperhatikan kayaknya anggota lpm makin berkurang mungkin hanya tinggal segelintir yang aktif kemana yang lain yach?.mungkin sibuk kuliah kale..
            Atau mungkin mereka takut liat muka anak LPM yang serem-serem hehe….biarpun serem tapi orangnya baik-baik kok..hehe…sebelumnya maaf ya pak PU numpang nulis sedikit diblog lpm coz lagi suntuk nich hehe…sukses deh buat ukhuwah dan selamat juga buat majalahnya yang baru terbit majalahnya bagus kok tampil beda dari tahun sebelumnya lebih hot tapi ngak tau kalau isinya hehe…mudah-mudahan bagus kok...he...Bravo deh buat ukhuwah.

Sabtu, 02 Oktober 2010

PR II: Permasalahan Dana Bukan Urusan Mahasiswa

IAIN,MUSI-Pada tahun 2007 kepemimpinan Suyuthi Pulungan purna tugas, sesuai dengan keputusan sidang senat akhirnya Aflatun Muchtar terpilih sebagai Rektor IAIN Raden Fatah Palembang untuk periode 2007-2011. Periode ini mencoba mengubah penampilan IAIN dengan wajah yang lebih sedap dipandang.
“Pada periode ini IAIN Raden Fatah mencoba merubah penampilan, dengan menambah dan memperbaiki fasilitas seperti ATM Bank Sumsel Syariah, perbaikan taman dan fasilitas masjid Darul Muttaqin, penambahan staff keamanan, perbaikan gedung, dan pembuatan gapura masuk kampus IAIN RF. Semua ini dilakukan oleh IAIN atas bantuan kolega, dan rekan rektor ditambah dengan dana DIPA”, ujar Izzomiddin, PR II IAIN RF kepada Musi (08/4). Dan pada periode ini pula, IAIN mencoba melanjutkan gagasan periode sebelumnya untuk menjadikan IAIN sebagai Universitas. Seiring dengan adanya gagasan tersebut, IAIN mengajukan permohonan dana kepada Pemerintah daerah Sumatera Selatan sebesar 3 Milyar. “Dana 3 M itu tidak cair dalam satu waktu, tapi IAIN harus membuat program kerja terlebih dahulu, baru dana tersebut akan dicairkan”, jelas PR II.
Diakui oleh PR II, bahwa untuk mewujudkan UIN itu membutukan dana yang besar. Cairnya dana 3 M tersebut dikonsentrasikan penuh untuk persiapan menuju UIN. Di antaranya untuk melakukan konsultasi ke beberapa universitas lain sebagai konsultan, untuk menghadirkan konsultan, dan untuk biaya pengadaan proposal. Selain itu dana 3 M tersebut juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas SDM, dengan memberikan biaya studi bagi dosen yang akan melanjutkan S2 atau S3. dan sisa dari dana tadi barulah kami gunakan untuk memperbaiki taman masjid.
Namun, ketika Musi mencoba mengkonfirmasi ulang, berapa rupiah dana habis untuk setiap kegiatan tersebut Izzomiddin menjawab, permasalahan dana bukan urusan mahasiswa, kita memiliki urusan sendiri-sendiri dan kita berhak untuk menyelesaikan urusan sendiri-sendiri. Jika mahasiswa ingin tahu realisasi dana hibah tersebut, silahkan datang ke pemda untuk melihat laporan yang telah kami serahkan.
*Sulis


Stady Banding di SKK Ganto Padang


Pers Mahasiswa asal Kota Palembang ini tiba di Padang Sumatera Barat, hari Minggu (23/11). LPM Ukhuwah dengan 21 anggotanya disambut oleh anggota Ganto pukul 11.00 WIB. Dengan kondisi fisik yang sudah lelah sekali akibat menempuh 20 jam perjalanan dari Palembang memaksa mereka untuk langsung istirahat setiba di Ganto.
Baru pada malamnya dilaksanakan diskusi tentang perkembangan pers mahasiswa di masing-masing kampus. LPM Ukhuwah yang berasal dari IAIN Raden Fatah ini, menceritakan pengalaman serta perjalanan persma selama ini, tentu saja yang menyangkut kendala dan kemudahan yang mereka dapatkan sebagai persma.
Begitu pula sebaliknya dengan Ganto, juga menceritakan pengalaman mereka sebagai persma. Sehingga tercipta diskusi yang alot serta memberikan pemahaman yang baru tentang persma, terutama perkembangan persma di kampus serta provinsi lainnya di Indonesia.
Anggi Royata yang menjabat sebagai Pemimpin Usaha Ganto, mencoba berbagi tentang Event Organizer yang notabene sebagai divisi yang baru di Ganto. Meski demikian, tentunya sebagai langkah awal, dalam diskusi tersebut juga muncul berbagai ide dan masukan baru untuk EO tersebut.
Begitu juga dengan bagian Redaksi dan Litbang, mereka membincangkan sesuatu sesuai dengan bidang masing-masingnya.
***
Sebelum istirahat setelah diskusi yang berakhir hingga pukul 22.30 WIB itu, selanjutnya mereka mengadakan acara bakar jagung bersama dengan BEM UNP. Sambil perkenalan, kegiatan tersebut juga dijadikan ajang senda gurau.

Hari Terakhir LPM Ukhuwah di Ganto


Sebagai salah satu menu wajib untuk studi banding adalah berkunjung ke tempat-tempat strategis yang ada di Sumatera Barat. Salah satu kota yang menjadi tujuan LPM Ukhuwah dalam rangka kunjungan ke SKK Ganto UNP adalah Kota Bukittinggi.
Sebelum berangkat ke Bukittinggi, terlebih dulu, pada pukul 09.00 WIB, Selasa (25/11) mereka menuju ke Pantai Air Manis yang berjarak sekitar 15 km dari Kota Padang. Pantai yang diidentikan dengan mitos Maling Kundang ini memang menjadi salah satu icon Kota Padang yang harus dikunjungi jika berada di kota tersebut.
Setelah puas bermain dengan pasir putih di pantai tersebut, baru rombongan berangkat menuju Kota Bukittinggi. Di kota yang terkenal dengan ‘Jam Gadang’ ini memang sangat cocok untuk dijadikan tujuan untuk ‘shopping’ buah tangan. Berbagai jenis mainan hingga pakaian ‘diborong’ demi memenuhi kebutuhan ‘sandang’ tersebut.
Tak pelak, ada juga di antara anggota LPM Ukhuwah yang terkena imbas membeli barang-barang yang sudah di ‘mark up’ pedagangnya. Namun tidak demikian halnya dengan Fatma. Pemimpin Usaha LPM Ukhuwah ini sangat jago dalam tawar menawar. Bahkan ia sempat dimarahi pedagang. Tapi karena ia bisa menangkis itu semua, hasilnya barang yang diinginkan berhasil ia dapatkan, walaupun setelah itu wajah pedagang bersungut, karena antara ikhlas dan tidak untuk merelakan barang dagangannya dibeli Fatma.
***
Setelah usai dengan tawar menawar barang di Bukitinggi, LPM Ukhuwah yang berangkat dengan bus kampusnya kembali bertolak ke Padang, tepatnya ke SKK Ganto. Layaknya seorang mahasiswa yang tiada hari tanpa diskusi, maka meski fisik lelah setelah di dalam perjalanan selama dua jam dari Bukittinggi, setiba di Ganto pun juga kembali diskusi. Namun dengan format sedikit lebih berbeda. Kali ini, sekalian untuk perpisahan. Hiks TT….
Usai diskusi, dua orang anggota LPM Ukhuwah, Romi dan Ridi dilarikan para dedengkot Ganto, Adriyanto dan Romi Mardela. Bahkan ternyata setelah diajak keliling Kota Padang di pagi buta, dua orang pendekar Ukhuwah ini juga teraniaya akibat rantai sepeda motor yang membawa mereka lepas. Alhasil, setelah tangan berkubang oli rantai, juga kesakitan akibat berkali-kali memperbaiki rantai itu, tapi ternyata tak jua berhasil.
Kasihan mereka, walau berusaha mengikhlaskan bantuannya, tetap saja kubangan oli di tangan mereka menandakan tidak ikhlasnya (hehehehe).
“Sebagai kenang-kenangan, Bang,” katanya. Kenang-kenangan atau BB (barang bukti) neh, untuk di meja hijaukan. (walah, jangan sampai deh).
***
Rabu pagi, masih dengan kepala puyeng, anggota LPM Ukhuwah mencoba bangkit dari tidurnya di Hotel Dadakan Ganto. Beberapa anggota ada yang langsung mandi, mungkin takut kali jeleknya ketahuan. (Hehehe, maaf pemred. Tapi mungkin aja kali ya…..) Trus ada pula yang muter-muter ke sana-ke mari, seperti orang yang lagi kehilangan pekerjaan (wah siapa ini, ayo ngaku?). Ada pula yang kerjanya ‘meracau’ alias meribut aja, pas baru bangun. (kenapa Yuk, pasti semalam mimpiin seseorang ya…hmmmm, kok bisa sih?)
Wah, ketika tulisan ini diketik, orang-orang dah pada mengmasi barang masing-masing. Hiks. Jadi sedih deh. Karena walau pun sebentar, yang kata orang bahwa tiada perpisahan yang kutangisi tapi pertemuan yang kusesali, melintas di depan mata. Namun untung, hanya melintas, tidak singgah. Karena tidak ada suatu apapun yang perlu disesali, apalagi pertemuan ini menunjukkan, bahwa ternyata kita masih punya saudara di sana-sini, dan di mana-mana. Benar khan? hah….
Belum sempat kenalan ma semua anggota LPM Ukhuwah ni, pi meski ga kenal nama, tetap kita dah kenal hati. Karena hati kita sama-sama terpaut di satu idealisme yang selalu dijunjung tinggi tambatan hati: PERS MAHASISWA. Hidup Persma, Chayo Persma, dan berjayalah selalu Persma.
Kapan-kapan kita bertemu lagi….kapan-kapan kita bersama lagi. (wah, kayak lagu neh. Napa yah?)
Selamat jalan kawanku, saudaraku, sebangsa dan setanah airku, Tanah Air Indonesia. Kita akan bertemu lagi, di suatu masa di suatu waktu…..
terimakasih atas segalanya dan mohon maaf atas semua hal yang tidak berkenan.
salam persma.
Romi Mardela (Alumni SKK Ganto)
NB:Oh ya buat Pemred atau bakal jadi mantan Pemred, maaf kalau dah duluan ngisi di blog ini. Pi rasanya, ga pa pa khan….hehehe…sekalian curhat dan buat “say good bay”. Dan perjalanannya ke Persma yang ada di Kota Padang (Genta Andalas dan Suara Kampus) ga ditulis di sini, soalnya ga tahu kejadiannya. Tapi mungkin Pemred aja langsung, plus dengan unek-uneknya pas lagi di Suaka…..hehehe, hajar Yuk….
The last but not least, saya minta maaf atas nama Pers Mahasiswa Kota Padang, jika ada kekurangan dan kesalahan dari kami atas penyambutan sebuah kehormatan atas datangnya LPM Ukhuwah ke Kota ini. ^_^

Jangan Jadikan Ramadhan Batu Loncatan



E-mail

Oleh : Ridiansyah, Pimpinan penelitan dan pengembangan LPM Ukhuwah
       
        Ketika ramadan datang, seluruh umat muslim menyambutnya dengan suka cita. Secara dzohir, boleh jadi suka ataupun bahagia bisa dilihat secara kasat mata. Namun secara batiniyah boleh jadi pula rasa cita ataupun bahagia tersebut tak sedikit termaktub dalam hatinya karena keinginan yang bersifat manusiawi tak bisa dilakukan seperti saat-saat bulan sebelumnya.
    Demikian kembali ke pada diri pribadi. Berbicara ramadhan tentu banyak hal yang bisa di dapat dan diambil dalam kehidupan kita ini dalam arti, ramadhan bukan sekedar prosesi menahan perut dan nafsu.
        Menjelang ramadhan ini, yang bernama hati, pikiran dan jiwa serta raga akan bersih sebersih-bersihnya dan suci sesuci-sucinya, terlepas bagaimana cara dan perlakuan untuk menjadi yang bersih dan suci tersebut. Yang jelas dalam ramadhan itu, kesucian dan kebersihan dikedapankan dalam kehidupan sehari-hari.
    Bukankah ramadhan itu adalah bulan suci, dan bulan suci dalam ramadhan bukan simbolisasi untuk kata ramadhan itu sendiri akan tetapi, suci juga di intepretasikan bagi orang yang menjalani puasa di bulan ramadhan, baik suci secara batiniyah maupun jasmaniah
        Dengan ramadhan, tiap insan secara spontanitas akan terarah ke pada agama, jika terpikir dengan agama tentu terarah dengan Tuhan dalam arti, masa ramadhan tersebut sungguh berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya dimana, dulunya masjid sepi kini berubah kondisinya, sampai-sampai jama’ah shalat tidak kebagian dalam ruangan shalat serta masih banya contoh lainnya.
    Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu suci. Dan menjaga kesucian itu, tak bisa dinafikan sebelum datang ramadhan. Yang namanya hati, pikiran jiwa dan raga ini sedikit banyaknya ada karat yang tidak lain adalah dosa yang diperbuat, dengan ramadhan ini.
    Ia mengikis habis karat-karat ataupun dosa-dosa yang melekat dalam diri tiap insan, manusia yang ada dalam bumi tentunya melakukan penyucian diri guna menyambut dan menjalani puasa pada bulan ramadhan dengan demikian, secara keseluruhan ramadhan laksana alat saring yang mengikis habis karat (dosa) yang dulunya diperbuat oleh insan.
        Puasa di bulan ramadhan katakanlah kita yang sedang menjalani puasa tersebut, tentu dalam hukumnya kita dilarang melakukan hal-hal yang membatalkan puasa itu sendiri misalnya makan dan minum saat berpuasa. Apalagi perbuatan/tindakan yang mengandung unsur negatif misalnya mencuri, berkelahi dan sebagainya sangat amat dilarang.
    Sederhananya ramadhan secara tidak langsung merubah prilaku hidup yang mempunyai nilai lebih dari saat bulan-bulan sebelumnya, jika sebelum ramadhan ibadah kita lemah kini ibadah secara statistik meningkat karena termotivasi oleh ramadhan. Ketika memulai dan mengakhiri pekerjaan pasti akan selalu ingat dengan Tuhan karena, ingin menambah pahala dan barokah saat berpuasa
        Mestinya hal-hal yang semacam inilah yang harus di pertahankan dalam kehidupan dalam bahasa lain dengan ramadhan tersebut melatih kita untuk berhijrah (pindah) dari pola hidup yang kurang baik menuju lebih baik dan mempunyai nilai lebih, baik bernilai pada manusia bahkan lebih bernilai di hadapan Tuhan.
    Sehingga kita termasuk dalam golongan orang yang tidak merugi di dunia ini, bukankah dalam suatu  hadist disebutkan orang yang beruntung bukanlah orang yang mendapat laba (keuntungan) saat berdagang.
    Akan tetapi, orang yang beruntung tersebut adalah orang yang lebih baik dari hari kemarin dan , akan tetapi ketika kita ingin merubah sesuatu hal yang kurang baik tersebut di dasari karena hanya mengharap nilai di kalangan manusia
         Ada banyak pelajaran serta hikmah di bulan ramadhan. Hal di atas adalah sebagian kecil pelajaran yang dipaparkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang patut dipelajari dan menjadi modal kehidupan serta spirit agar hidup ini jauh lebih baik nantinya. Ilmu Agama itu sungguh sangat luas dan lebih luas dari samudra. Sehingga benarlah kata orang bijak, ketika ilmu Agama bernaung tak ada kegelisahan dalam hidup walau masalah mengunggung
        Ketika sudah tertanam nilai-nilai ramadhan dalam diri, akan ada dua kalimat yang menjadi tolak ukur nantinya. Apakah nilai-nilai tersebut bisa dipertahankan dan dikembangkan kearah lebih baik atau malah sebaliknya, nilai-nilai ramadhan tersebut akan terlepas karena luntur oleh keduniaan seiring insan tersebut hidup di dunia yang penuh dengan warna-warni ini.
       Jika dikaitkan dengan kondisi negara kita Indonesia ini, kita tahu bahwa yang namanya korupsi (mencuri uang negara), kekerasan, dekadensi moral, sex bebas dan sebagainya tentu menjadi topik hangat di media masa, jika dikaitkan pula dengan nilai-nilai ramadhan sebagaimana hal yang tadi maka, hal negatif tersebut bisa di minimalisasi jika kesadaran tiap individu benar-benar tertanam.
       Boleh jadi adanya ramadhan angka kriminalitas dan kejahatan lainnya akan menurun. Ketika individu ingin melakukan kejahatan, terbelesit dalam pikiranya bahwa hari ini bulan ramadhan, Sehingga se bejat-bejat penjahat sekalipun pasti mempunyai hati nurani, lihat saja nanti saat ramadhan kebanyakan media masa akan menampilkan suasana yang bernuansa religius
        Terlepas dari itu semua, amat disayangkan jika, dalam Ramadhan yang berkurun waktu sebulan itu hanya sebagai batu loncatan untuk mensucikan diri sesaat, sehayaknya nilai-nilai pelajaran ramadhan yang dibahas tadi di aplikasikan, dipertahankan dan di kembangkan kearah lebih baik, ditakutkan selepas ramadhan usai.
       Aktivitas negatif dilakukan kembali. Sehingga insan menjadi wujud buruk sebelumnya, jika kita menginginkan tempat yang kita tinggali atau kota bahkan negara ini menjadi aman. Tidak ada kejahatan di sana-sini, tentu bermula dari kita sendiri dan nantinya akan menjadi contoh dan dicontoh orang lain.(*)

Pelatihan Jurnalistik LPM IAIN Raden Fatah

coba
Rendahnya minat baca di masyarakat sepertinya juga pengaruh dari menurunnya budaya menulis dikalangan pemuda, terutama mahasiswa. Karena itu LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah mengadakan pelatihan jurnalistik.

Pelatihan yang didukung oleh BeritaMusi.Com dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan ini berlangsung hari ini, Senin (26/10/2009) sampai dengan Rabu (28/10/2009) di ruang pertemuan Pasca Sarjana IAIN Raden Fatah Palembang.

Pelatihan ini diikuti sekitar 30 orang, dengan fasilitator dari Yayasan Pantau, yakni Basilius Triharyanto dan Taufik Wijaya. ”Jurnalisme itu sangat luas dan pengetahuan jurnalisme sebaiknya menjadi bekal untuk mahasiswa dalam menulis, bukan hanya tulisan ilmiah dalam bentuk makalah tetapi lebih luas lagi dalam teknik penulisanlainnya,” ujar Basilius.

Dalam pelatiah ini, peserta akan diberikan materi jurnalisme dasar, jurnalisme sastrawi, objektivitas penulisan feature, penulisan dan pemutaran film tentang jurnalisme.

Menurut Basilius, yang baru saja menerbitkan buku Pers Perlawanan: Politik Wacana Antikolonialisme Pertja Selatan, mengatakan pengetahuan tentang jurnalisme dapat menjadi pendukung untuk disiplin ilmu lainnya. ”Bukan hanya untuk menjadi wartawan,” jelasnya.

43 Mahasiswa LPM Ukhuwah Kunjungi Sripo

Sebanyak 43 mahasiswa yang tergabung dalam LPM (Lembaga Penerbitan Mahasiswa) Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang berkunjung ke Redaksi Harian Sriwijaya Post, Jl Jendral Basuki Rahmad Palembang. Kunjungan mahasiswa yang targabung dalam lembaga pers kampus IAIN ini dalam rangka melihat langsung seluk beluk dunia media cetak. Kunjungan rombongan di bawah Pimpinan Umum LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang, Rosi Nang Sari ini diterima Redaktur Olahraga Harian Umum Sriwijaya Post, Hanafijal SAg. Dari 43 mahasiswa ini, 21 diantaranya merupakan mahasiswi dan 22 lainnya mahasiswa. Mereka berasal dari anggota LPM Ukhuwah angkatan "2007 dan 2008. "Kunjungan kami ini dalam rangka kegiatan Diklat Dasar Jurnalistik LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah tahun 2008. Kegiatan ini juga dalam rangka acara Sepekan Ukhuwah untuk menambah pengetahuan dasar jurnalistik bagi anggota LPM," imbuh Roni yang juga mahasiswa semester VII Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Rombongan mahasiswa ini tiba di Redaksi Harian Umum Sriwijaya Post, Jl Jend Basuki Rahmad sekitar pukul 11.00. Setelah berkunjung ke dapur Sripo dan sempat berbincang-bincang, mereka pun izin pulang pada pukul 12.40 wib. Tak lupa rombongan LPM Ukhuwah ini memberikan kenang-kenangan kepada Sripo.

Calon Wartawan LPM Ukhuwah Menulis Liputan Mendalam

coba
SEBANYAK 23 peserta workshop jurnalistik yang digelar LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah, melakukan sejumlah liputan mendalam mengenai berbagai isu di Palembang.

"Mulai dari isu lingkungan hidup, hingga mengenai sepakbola," kata Romi, dari LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang, Kamis (29/10/009). "Mereka ini merupakan mahasiswa angkatan baru di IAIN Raden Fatah," lanjutnya.

"Semua karya ke-23 peserta itu akan dieditor oleh Taufik Wijaya dan Basilius Triharyanto dari Yayasan Pantau. Kemudian akan dipublikasikan ke media massa, serta dalam bentuk buku," kata Romi.

Pelatihan yang didukung oleh BeritaMusi.Com dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, dari Senin (26/10/2009) sampai dengan Rabu (28/10/2009) di ruang pertemuan Pasca Sarjana IAIN Raden Fatah Palembang.

Jumat, 01 Oktober 2010

THE LAST AIRBENDER


            Pasti anda ingat sebuah film yang sangat mencengangkan dunia release akhir tahun lalu, sebuah film garapan sang sutradara fenomenal James Cameron (sutradara Titanic) yang memecahkan rekor sebelumnya sebagai film terlaris sepanjang masa kembali ia pecahkan sendiri. Rekor itu lewat film dengan judul yang cukup familiar di telinga kita yaitu “AVATAR”
Tetapi sangat berbeda dengan Avatar yang satu ini, diangkat dari serial kartun sukses, “Avatar: The Last Airbender” atau juga dikenal “Avatar: The Legend of Aang”. Film ini digarap oleh M Night Shyamalan, yang kondang dengan film “Sign” (2002). Agar tak rancu dengan “Avatar”-nya Cameron, film versi sinema ini diberi judul “THE LAST AIRBENDER”
            Salah satu aktor yang meramaikannya adalah Jackson Rathbone, pemeran Jasper, salah satu anggota klan vampir Cullen dalam sekuel “Twilight”. Rathbone melakoni Sokka yang kocak, kakak Katara pasangan Aang. Jangan lewatkan juga aksi  Dev Patel, pemuda yang memikat dalam film fenomenal “Slumdog Millionaire”. Pemegang sabuk hitam taekwondo ini diplot jadi Pangeran Zuko dan yang paling di tunggu aksi sang Avatar atau Aang yang di perankan oleh Noah Ringer bocah 8 tahun yang telah menyisihkan kurang lebih 2000 orang dalam casting film ini.
            Alkisah, Negeri Api yang tak puas dengan wilayah yang mereka miliki bermaksud memerangi negeri-negeri lain agar bisa memegang kekuasaan tertinggi. Kini keselamatan Negeri Tanah dan Negeri Air bergantung pada Avatar yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi baik kekuatan api, air, tanah maupun kekuatan angin sebelum seluruh dunia dikuasai oleh Negeri Api. Aang (Noah Ringer) adalah seorang bocah kecil yang tanpa ia sadari adalah Avatar yang bertugas untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Avatar sendiri adalah reinkarnasi fisik dari dunia itu dan ia juga memiliki kemampuan untuk memanipulasi kekuatan dari keempat unsur yang ada: air, api, tanah dan angin. Dengan bantuan Katara (Nicola Peltz) dan saudaranya, Sokka (Jackson Rathbone), Aang pun memulai perjalanan panjang untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi yang terpecah belah akibat perang. Sayangnya usaha itu tak akan mudah karena Admiral Zhao (Aasif Mandvi) dan Prince Zuko (Dev Patel) dari Negeri Api tak akan membiarkan Aang menuntaskan misi mulianya.
            Dengan aksi-aksi kungfu yang menegangkan ditambah sentuhan efek animasi yang luar biasa, film ini menjadi film yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta film di seluruh dunia termasuk Indonesia, apalagi film ini akan ditayangkan lewat efek 3D di seluruh bioskop dunia yang menjadikan film ini sebagai kandidat film yang akan merajai tangga box office dunia. So, jangan lewatkan.
 Judul : The Last AirBender
Sutradara : M Night Syamalan
Pemain : Noah Ringer, Dev Patel, Nicola peltz, Jackson Rathbone dan Aasif Madvi
Rilis Indonesia : 21 juli 2010
Distributor : Paramount pictures
resenator : Bagus Kurniawan