Sebagai salah satu menu wajib untuk studi banding adalah berkunjung ke tempat-tempat strategis yang ada di Sumatera Barat. Salah satu kota yang menjadi tujuan LPM Ukhuwah dalam rangka kunjungan ke SKK Ganto UNP adalah Kota Bukittinggi.
Sebelum berangkat ke Bukittinggi, terlebih dulu, pada pukul 09.00 WIB, Selasa (25/11) mereka menuju ke Pantai Air Manis yang berjarak sekitar 15 km dari Kota Padang. Pantai yang diidentikan dengan mitos Maling Kundang ini memang menjadi salah satu icon Kota Padang yang harus dikunjungi jika berada di kota tersebut.
Setelah puas bermain dengan pasir putih di pantai tersebut, baru rombongan berangkat menuju Kota Bukittinggi. Di kota yang terkenal dengan ‘Jam Gadang’ ini memang sangat cocok untuk dijadikan tujuan untuk ‘shopping’ buah tangan. Berbagai jenis mainan hingga pakaian ‘diborong’ demi memenuhi kebutuhan ‘sandang’ tersebut.
Tak pelak, ada juga di antara anggota LPM Ukhuwah yang terkena imbas membeli barang-barang yang sudah di ‘mark up’ pedagangnya. Namun tidak demikian halnya dengan Fatma. Pemimpin Usaha LPM Ukhuwah ini sangat jago dalam tawar menawar. Bahkan ia sempat dimarahi pedagang. Tapi karena ia bisa menangkis itu semua, hasilnya barang yang diinginkan berhasil ia dapatkan, walaupun setelah itu wajah pedagang bersungut, karena antara ikhlas dan tidak untuk merelakan barang dagangannya dibeli Fatma.
***
Setelah usai dengan tawar menawar barang di Bukitinggi, LPM Ukhuwah yang berangkat dengan bus kampusnya kembali bertolak ke Padang, tepatnya ke SKK Ganto. Layaknya seorang mahasiswa yang tiada hari tanpa diskusi, maka meski fisik lelah setelah di dalam perjalanan selama dua jam dari Bukittinggi, setiba di Ganto pun juga kembali diskusi. Namun dengan format sedikit lebih berbeda. Kali ini, sekalian untuk perpisahan. Hiks TT….
Usai diskusi, dua orang anggota LPM Ukhuwah, Romi dan Ridi dilarikan para dedengkot Ganto, Adriyanto dan Romi Mardela. Bahkan ternyata setelah diajak keliling Kota Padang di pagi buta, dua orang pendekar Ukhuwah ini juga teraniaya akibat rantai sepeda motor yang membawa mereka lepas. Alhasil, setelah tangan berkubang oli rantai, juga kesakitan akibat berkali-kali memperbaiki rantai itu, tapi ternyata tak jua berhasil.
Kasihan mereka, walau berusaha mengikhlaskan bantuannya, tetap saja kubangan oli di tangan mereka menandakan tidak ikhlasnya (hehehehe).
“Sebagai kenang-kenangan, Bang,” katanya. Kenang-kenangan atau BB (barang bukti) neh, untuk di meja hijaukan. (walah, jangan sampai deh).
***
Rabu pagi, masih dengan kepala puyeng, anggota LPM Ukhuwah mencoba bangkit dari tidurnya di Hotel Dadakan Ganto. Beberapa anggota ada yang langsung mandi, mungkin takut kali jeleknya ketahuan. (Hehehe, maaf pemred. Tapi mungkin aja kali ya…..) Trus ada pula yang muter-muter ke sana-ke mari, seperti orang yang lagi kehilangan pekerjaan (wah siapa ini, ayo ngaku?). Ada pula yang kerjanya ‘meracau’ alias meribut aja, pas baru bangun. (kenapa Yuk, pasti semalam mimpiin seseorang ya…hmmmm, kok bisa sih?)
Wah, ketika tulisan ini diketik, orang-orang dah pada mengmasi barang masing-masing. Hiks. Jadi sedih deh. Karena walau pun sebentar, yang kata orang bahwa tiada perpisahan yang kutangisi tapi pertemuan yang kusesali, melintas di depan mata. Namun untung, hanya melintas, tidak singgah. Karena tidak ada suatu apapun yang perlu disesali, apalagi pertemuan ini menunjukkan, bahwa ternyata kita masih punya saudara di sana-sini, dan di mana-mana. Benar khan? hah….
Belum sempat kenalan ma semua anggota LPM Ukhuwah ni, pi meski ga kenal nama, tetap kita dah kenal hati. Karena hati kita sama-sama terpaut di satu idealisme yang selalu dijunjung tinggi tambatan hati: PERS MAHASISWA. Hidup Persma, Chayo Persma, dan berjayalah selalu Persma.
Kapan-kapan kita bertemu lagi….kapan-kapan kita bersama lagi. (wah, kayak lagu neh. Napa yah?)
Selamat jalan kawanku, saudaraku, sebangsa dan setanah airku, Tanah Air Indonesia. Kita akan bertemu lagi, di suatu masa di suatu waktu…..
terimakasih atas segalanya dan mohon maaf atas semua hal yang tidak berkenan.
salam persma.
Romi Mardela (Alumni SKK Ganto)
NB:Oh ya buat Pemred atau bakal jadi mantan Pemred, maaf kalau dah duluan ngisi di blog ini. Pi rasanya, ga pa pa khan….hehehe…sekalian curhat dan buat “say good bay”. Dan perjalanannya ke Persma yang ada di Kota Padang (Genta Andalas dan Suara Kampus) ga ditulis di sini, soalnya ga tahu kejadiannya. Tapi mungkin Pemred aja langsung, plus dengan unek-uneknya pas lagi di Suaka…..hehehe, hajar Yuk….
The last but not least, saya minta maaf atas nama Pers Mahasiswa Kota Padang, jika ada kekurangan dan kesalahan dari kami atas penyambutan sebuah kehormatan atas datangnya LPM Ukhuwah ke Kota ini. ^_^
Sebelum berangkat ke Bukittinggi, terlebih dulu, pada pukul 09.00 WIB, Selasa (25/11) mereka menuju ke Pantai Air Manis yang berjarak sekitar 15 km dari Kota Padang. Pantai yang diidentikan dengan mitos Maling Kundang ini memang menjadi salah satu icon Kota Padang yang harus dikunjungi jika berada di kota tersebut.
Setelah puas bermain dengan pasir putih di pantai tersebut, baru rombongan berangkat menuju Kota Bukittinggi. Di kota yang terkenal dengan ‘Jam Gadang’ ini memang sangat cocok untuk dijadikan tujuan untuk ‘shopping’ buah tangan. Berbagai jenis mainan hingga pakaian ‘diborong’ demi memenuhi kebutuhan ‘sandang’ tersebut.
Tak pelak, ada juga di antara anggota LPM Ukhuwah yang terkena imbas membeli barang-barang yang sudah di ‘mark up’ pedagangnya. Namun tidak demikian halnya dengan Fatma. Pemimpin Usaha LPM Ukhuwah ini sangat jago dalam tawar menawar. Bahkan ia sempat dimarahi pedagang. Tapi karena ia bisa menangkis itu semua, hasilnya barang yang diinginkan berhasil ia dapatkan, walaupun setelah itu wajah pedagang bersungut, karena antara ikhlas dan tidak untuk merelakan barang dagangannya dibeli Fatma.
***
Setelah usai dengan tawar menawar barang di Bukitinggi, LPM Ukhuwah yang berangkat dengan bus kampusnya kembali bertolak ke Padang, tepatnya ke SKK Ganto. Layaknya seorang mahasiswa yang tiada hari tanpa diskusi, maka meski fisik lelah setelah di dalam perjalanan selama dua jam dari Bukittinggi, setiba di Ganto pun juga kembali diskusi. Namun dengan format sedikit lebih berbeda. Kali ini, sekalian untuk perpisahan. Hiks TT….
Usai diskusi, dua orang anggota LPM Ukhuwah, Romi dan Ridi dilarikan para dedengkot Ganto, Adriyanto dan Romi Mardela. Bahkan ternyata setelah diajak keliling Kota Padang di pagi buta, dua orang pendekar Ukhuwah ini juga teraniaya akibat rantai sepeda motor yang membawa mereka lepas. Alhasil, setelah tangan berkubang oli rantai, juga kesakitan akibat berkali-kali memperbaiki rantai itu, tapi ternyata tak jua berhasil.
Kasihan mereka, walau berusaha mengikhlaskan bantuannya, tetap saja kubangan oli di tangan mereka menandakan tidak ikhlasnya (hehehehe).
“Sebagai kenang-kenangan, Bang,” katanya. Kenang-kenangan atau BB (barang bukti) neh, untuk di meja hijaukan. (walah, jangan sampai deh).
***
Rabu pagi, masih dengan kepala puyeng, anggota LPM Ukhuwah mencoba bangkit dari tidurnya di Hotel Dadakan Ganto. Beberapa anggota ada yang langsung mandi, mungkin takut kali jeleknya ketahuan. (Hehehe, maaf pemred. Tapi mungkin aja kali ya…..) Trus ada pula yang muter-muter ke sana-ke mari, seperti orang yang lagi kehilangan pekerjaan (wah siapa ini, ayo ngaku?). Ada pula yang kerjanya ‘meracau’ alias meribut aja, pas baru bangun. (kenapa Yuk, pasti semalam mimpiin seseorang ya…hmmmm, kok bisa sih?)
Wah, ketika tulisan ini diketik, orang-orang dah pada mengmasi barang masing-masing. Hiks. Jadi sedih deh. Karena walau pun sebentar, yang kata orang bahwa tiada perpisahan yang kutangisi tapi pertemuan yang kusesali, melintas di depan mata. Namun untung, hanya melintas, tidak singgah. Karena tidak ada suatu apapun yang perlu disesali, apalagi pertemuan ini menunjukkan, bahwa ternyata kita masih punya saudara di sana-sini, dan di mana-mana. Benar khan? hah….
Belum sempat kenalan ma semua anggota LPM Ukhuwah ni, pi meski ga kenal nama, tetap kita dah kenal hati. Karena hati kita sama-sama terpaut di satu idealisme yang selalu dijunjung tinggi tambatan hati: PERS MAHASISWA. Hidup Persma, Chayo Persma, dan berjayalah selalu Persma.
Kapan-kapan kita bertemu lagi….kapan-kapan kita bersama lagi. (wah, kayak lagu neh. Napa yah?)
Selamat jalan kawanku, saudaraku, sebangsa dan setanah airku, Tanah Air Indonesia. Kita akan bertemu lagi, di suatu masa di suatu waktu…..
terimakasih atas segalanya dan mohon maaf atas semua hal yang tidak berkenan.
salam persma.
Romi Mardela (Alumni SKK Ganto)
NB:Oh ya buat Pemred atau bakal jadi mantan Pemred, maaf kalau dah duluan ngisi di blog ini. Pi rasanya, ga pa pa khan….hehehe…sekalian curhat dan buat “say good bay”. Dan perjalanannya ke Persma yang ada di Kota Padang (Genta Andalas dan Suara Kampus) ga ditulis di sini, soalnya ga tahu kejadiannya. Tapi mungkin Pemred aja langsung, plus dengan unek-uneknya pas lagi di Suaka…..hehehe, hajar Yuk….
The last but not least, saya minta maaf atas nama Pers Mahasiswa Kota Padang, jika ada kekurangan dan kesalahan dari kami atas penyambutan sebuah kehormatan atas datangnya LPM Ukhuwah ke Kota ini. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar