Selasa, 22 Maret 2011

Surat “cinta” Buat Rektor Baru


IAIN-Ukhuwah, Menjelang  akhir  kepemimpinan  Aflatun Muchtar sebagai rektor IAIN Raden Fatah Palembang, mahasiswa mendirikan Mimbar Bebas Mahasiswa yang menyediakan kotak surat cinta buat rektor baru, surat-surat cinta tersebut digunakan sebagai penampung aspirasi, kritik, saran buat rektor lama dan calon rektor baru yang akan dibacakan pada 25 Mei 2011 pada saat pemilihan rektor baru. Seperti yang di sampaikan oleh Candra anggota BEMI bidang Kementrian Sosial Politik (KEMENSOSPOL) sekaligus sebagai cordinator aksi. ”Dengan adanya mimbar ini kami mengharapkan agar aspirasi mahasiswa bisa ditampung guna tercapainya IAIN menjadi lebih baik” Ungkapnya.
Adapun kriteria rektor yang diinginkan oleh mahasiswa yaitu, pertama; tidak pernah terlibat kasus hokum (bersih). Kedua; visioner. Ketiga; konsisten dan komitmen terhadap perbaikan kampus seperti reformasi birokrasi, transaparansi anggaran, dan pembangunan fasilitas kampus yang baik. Keempat; memberikan kebebasan mahasiswa dalam berkarya. Dan kelima; memberikan evaluasi kinerja rektorat secara unsur mahasiswa.
Selama kepemimpinan Aflatun Muchtar, Chandra mengaku belum puas karena fasilitas yang ada kurang lengkap seperti kursi, ruangan, papan tulis. “Dengan adanya mimbar ini diharapkan transparansi dalam pemilihan rector baru dan tidak adanya politik ‘dagang sapi’. Jika tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa maka mereka akan mengadakan aksi.” Tegas Chandra.
Sampai saat ini informasi yang kami dapat untuk yang mencalonkan sebagai rektor yaitu, Aflatun Muhctar, Cholidi, Ismail.
Madi, mahasiswa Jurusan PAI menilai kegiatan ini tidak efektif karena bisa mengganggu aktivitas mahasiswa. “Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa kurang efektif bahkan sangat kurang efektif, seharusnya aspirasi mahasiswa tersebut ditampung oleh BEMI sesuai dengan prosedur karena mimbar ini dinilai membuat rusuh dan mengganggu aktivitas kampus, seharusnya permasalahan ini dikonsultasikan dengan BEMI kemudian Presiden Mahasiswa yang menyampaikan langsung kepada pihak rektorat.” Tegasnya.
“Dan mengenai pemilihan rektor saya yakin panitia sudah cukup selektif, kemudian saya mendukung kembali Aflatun Muchtar mencalonkan diri kembali untuk menjadi rektor IAIN, karena menurut saya sudah banyak kemajuan oleh beliau, dan teruskan program lamanya, dan harapan terahir saya dan siapapun rector yang terpilih jalankan amanat sama dengan peraturan yang berlaku” tambah Madi.
“Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa sudah cukup bagus jika aksi tersebut masih sesuai koridor.” Ungkap Jaman, Dosen Fakultas Tarbiyah.
Lanjut Jaman menambahkan, bahwa aksi dimanapun bagus hanya harus diseimbangkan dengan rasional. “Saya pikir para aktivis bisa mengerti itu karena mereka semua calon pemimpin, pemimpin untuk saat ini sudah berupaya dan kita jangan menilai dari ketidak suksesannya namun coba kita sedikit melihat kesuksesannya karena sebagai manusia biasa pasti ada kekurangannya, karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.” Tambahnya.
“Selain itu siapa saja yang terpilih sebagai Rektor IAIN diharapkan dapat memimpin dengan baik bukan saja di IAIN namun juga menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, dan saya meminta kepada mahasiswa untuk memdoakan agar rektor yang terpilih bisa mengemban amanah dengan baik” Pungkasnya.

 ( Latif. Winda, Puji, Nova, Iwan )





0 komentar: