HENTIKAN PENGGUSURAN LAHAN
IAIN-Ampera, Kamis (16/12) mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang dikejutkan dengan rombongan aksi demo yang mengatasnamakan Front Pemerintahan Rakyat Miskin (FPRM). Ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) yang ada di kota Palembang, antara lain Front Pertanian Rakyat (FPR), PRD, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), FRABAM, Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMND), Serikat Tani Indonesia (STI), Front dan Rakyat Miskin (FRM), serta para petani yang datang dari Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (MURA).
Penyebab terjadinya demo ini dikarenakan kebijakan berupa undang-undang penanaman modal yang memberikan keleluasaan sangat besar pada perusahaan PT Musi Hutan Persada (MHP) untuk mengelolah tanah Negara rakyat.
Lambannya penyelesaian sengketa lahan (batas wilayah desa) PT MHP dengan enam desa Trans Hutan Tanaman Industri (HTI) Muara Lakitan, MURA telah mengkibatkan persoalan sosial ekonomi yang sangat merugikan rakyat.
Dalam aksinya, FPRM memiliki tiga tuntutan yaitu, pertama; menunutut batas wilayah desa 5 Km2 di Kec. Muara Lakitan, Kab. MURA. Kedua; hentikan penggusuran lahan. Ketiga; tetapkan pelaksanaan rencana tata wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).
Fuad, koordinator lapangan mengaku aksi ini dimulai dari IAIN RF menuju kantor Pemerintahan Provinsi (PEMPROV). “Seandainya aksi ini tidak digubris, maka akan terjadi bentrok di kantor PEMPROV.” Tegasnya.
* Aan, Bagus, Anas
0 komentar:
Posting Komentar