Kamis, 16 Desember 2010

Syiar


Alquran Pedoman Hidup
Oleh: Habsa


Pikirkan apa tujuan hidup kita? Yang jelas bermacam-macam tujuan hidup manusia. Tetapi agar tujuan hidup tidak berubah-ubah tetap pada komitmen maka hanya mengharap ridho Allah. karena Allah telah menjelaskan di dalam  Q.S An-nisa:114 yang artinya, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyeruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” Dapat kita pahami ayat di atas bahwa orang yang mengerjakan sesuatu yang di perintahkan Allah, dengan niat untuk mendapatkan ridho-Nya maka akan mendapat pahala.
Kenapa Allah menganjurkan itu, sebab ridho Allah lebih besar nilainya dari surga, “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka didalamnya. Dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus disurga adn, dan keridahaan allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (Q.S At-taubah:72).
Ridho Allah itu berarti disukai, disenangi, dicintai, dikasihi, oleh Allah. Untuk mengetahui itu semua harus membaca Alquran yang artinya, “…dan sesunguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadat-ibadat lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al-Ankabut:45).
Maksud ayat di atas yaitu mengingat Allah merupakan keutamaan yang lebih baik dari pada mengingat yang lain seperti soal ujian, tidak ada uang, bahkan lebih baik dari pada kita mengingat kekasih kita.
Begitu banyak cara mengingat Allah dalam kehidupan ini, yakni antara lain:
  1. Mengucap Asma Allah sebelum melakukan aktivitas,
  2. Mengucap Alhamdulillah setelah melakukan aktivitas
  3. Beristighfar setiap kali melakukan kesalahan.
  4. Mengerjakan Salat dengan tepat waktu.
  5. dan lain-lain.
Telah jelas di dalam Alquran bahwa kitab alquran harus dibaca, setelah dibaca dipelajari sesuai dalam Q.S. Al-Imran:79 yang artinya, Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya alkitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah. Akan tetapi (dia berkata ): hendaklah kamu menjadi orang yang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan alkitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
Jadi dari ayat diatas Allah menganjurkan kepada kita untuk mempelajari Alquran  agar paham maksud Allah menurunkan kitabnya itu. Dalam ayat itu juga dapat dipetik makna bahwa kita sebagai makhluk Tuhan yang mempunyai banyak kesalahan harus tetap membaca Wahyu Allah lalu mengamalkannya kepada lingkungannya baik itu lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Lebih jelasnya lagi, Allah menginginkan kita menjadi makhluk yang Rabbani bukan menjadi makhluk yang mengaku-ngaku Tuhan.
Aquran merupakan salah satu panduan hidup kita sebagai umat muslim yang beriman dan bertaqwa. Jangan pernah kita melupakannya, apalagi sampai membakarnya. Tidak hanya membakar secara fisik, tapi juga membakar secara rohaniah. Sungguh Allah akan murka kepada kita. Na’udzubillah.

0 komentar: