Kamis, 16 Desember 2010

Syiar


Alquran Pedoman Hidup
Oleh: Habsa


Pikirkan apa tujuan hidup kita? Yang jelas bermacam-macam tujuan hidup manusia. Tetapi agar tujuan hidup tidak berubah-ubah tetap pada komitmen maka hanya mengharap ridho Allah. karena Allah telah menjelaskan di dalam  Q.S An-nisa:114 yang artinya, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyeruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” Dapat kita pahami ayat di atas bahwa orang yang mengerjakan sesuatu yang di perintahkan Allah, dengan niat untuk mendapatkan ridho-Nya maka akan mendapat pahala.
Kenapa Allah menganjurkan itu, sebab ridho Allah lebih besar nilainya dari surga, “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka didalamnya. Dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus disurga adn, dan keridahaan allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar” (Q.S At-taubah:72).
Ridho Allah itu berarti disukai, disenangi, dicintai, dikasihi, oleh Allah. Untuk mengetahui itu semua harus membaca Alquran yang artinya, “…dan sesunguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadat-ibadat lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al-Ankabut:45).
Maksud ayat di atas yaitu mengingat Allah merupakan keutamaan yang lebih baik dari pada mengingat yang lain seperti soal ujian, tidak ada uang, bahkan lebih baik dari pada kita mengingat kekasih kita.
Begitu banyak cara mengingat Allah dalam kehidupan ini, yakni antara lain:
  1. Mengucap Asma Allah sebelum melakukan aktivitas,
  2. Mengucap Alhamdulillah setelah melakukan aktivitas
  3. Beristighfar setiap kali melakukan kesalahan.
  4. Mengerjakan Salat dengan tepat waktu.
  5. dan lain-lain.
Telah jelas di dalam Alquran bahwa kitab alquran harus dibaca, setelah dibaca dipelajari sesuai dalam Q.S. Al-Imran:79 yang artinya, Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya alkitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah. Akan tetapi (dia berkata ): hendaklah kamu menjadi orang yang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan alkitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
Jadi dari ayat diatas Allah menganjurkan kepada kita untuk mempelajari Alquran  agar paham maksud Allah menurunkan kitabnya itu. Dalam ayat itu juga dapat dipetik makna bahwa kita sebagai makhluk Tuhan yang mempunyai banyak kesalahan harus tetap membaca Wahyu Allah lalu mengamalkannya kepada lingkungannya baik itu lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Lebih jelasnya lagi, Allah menginginkan kita menjadi makhluk yang Rabbani bukan menjadi makhluk yang mengaku-ngaku Tuhan.
Aquran merupakan salah satu panduan hidup kita sebagai umat muslim yang beriman dan bertaqwa. Jangan pernah kita melupakannya, apalagi sampai membakarnya. Tidak hanya membakar secara fisik, tapi juga membakar secara rohaniah. Sungguh Allah akan murka kepada kita. Na’udzubillah.

Institusiana


RICUH, DEBAT CAPRESMA DAN CAWAPRESMA

IAIN-Ampera, Rabu (08/12) dilaksanakan debat kandidat Calon Presiden Mahasiswa (CAPRESMA) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (CAWAPRESMA) oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) IAIN Raden Fatah Palembang. Hal ini merupakan satu dari kegiatan KPUM sebelum Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILWA) pada Senin (13/12).
Debat yang dihadiri oleh Aflatun Muchtar Rektor IAIN RF, Pembantu Rektor (PR 3), Romli, dan beberapa panelis dari Rektorat berlangsung ricuh, hal ini dikarenakan emosional dari para simpatisan masing-masing kandidat yang kurang terkontrol. Sehingga Rektor IAIN RF harus turun tangan menenangkan kondisi yang tegang.
Faruq, kandidat CAPRESMA nomor satu ketika dikonfirmasi crew Ampera usai Debat mengaku bahwa kandidat nomor dua terindikasi melakukan pelanggaran yaitu pasal 18 nomor dua ayat B dan D.
Selain itu, dia juga menerangkan bahwa KPUM belum membentuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sehingga pelanggaran tersebut dapat terjadi. “Tercatat sudah dua kali kandidat nomor mendapat surat peringatan dari KPUM.” Tegasnya.
Fredi, ketua KPUM mengaku sudah membentuk Panwaslu, namun tidak diumumkan. Dia juga menerangkan bahwa pelanggaran tersebut memang terjadi, yaitu membawa Badan Perseorangan (BSO) atau organisasi dalam kampanye.
Dia juga menambahkan sudah melayangkan surat peringatan kepada kandidat nomor dua. “Namun hanya sebatas surat peringatan dua belum didiskualifikasi karena ada tahap-tahapnya yaitu Pertama; memberikan surat peringatan, Kedua; memberikan sanksi, dan Ketiga; diskualifikasi.” Pungkasnya.
* Anas

HENTIKAN PENGGUSURAN LAHAN

IAIN-Ampera, Kamis (16/12) mahasiswa IAIN Raden Fatah Palembang dikejutkan dengan rombongan aksi demo yang mengatasnamakan Front Pemerintahan Rakyat Miskin (FPRM). Ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) yang ada di kota Palembang, antara lain Front Pertanian Rakyat (FPR), PRD, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), FRABAM, Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMND), Serikat Tani Indonesia (STI), Front dan Rakyat Miskin (FRM), serta para petani yang datang dari Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (MURA).
Penyebab terjadinya demo ini dikarenakan kebijakan berupa undang-undang penanaman modal yang memberikan keleluasaan sangat besar pada perusahaan PT Musi Hutan Persada (MHP) untuk mengelolah tanah Negara rakyat.
Lambannya penyelesaian sengketa lahan (batas wilayah desa) PT MHP dengan enam desa Trans Hutan Tanaman Industri (HTI) Muara Lakitan, MURA telah mengkibatkan persoalan sosial ekonomi yang sangat merugikan rakyat.
Dalam aksinya, FPRM memiliki tiga tuntutan yaitu, pertama; menunutut batas wilayah desa 5 Km2 di Kec. Muara Lakitan, Kab. MURA. Kedua; hentikan penggusuran lahan. Ketiga; tetapkan pelaksanaan rencana tata wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).
Fuad, koordinator lapangan mengaku aksi ini dimulai dari IAIN RF menuju kantor Pemerintahan Provinsi (PEMPROV). “Seandainya aksi ini tidak digubris, maka akan terjadi bentrok di kantor PEMPROV.” Tegasnya.
                                                                                                * Aan, Bagus, Anas

Institusiana


PEMILWA SELESAI, AKLAMASI BERLAKU
IAIN-Ampera, pelaksanaan demokrasi tidak hanya berjalan di kehidupan masyarakat tapi juga di lingkungan kampus IAIN Raden Fatah Palembang. Pelaksanaan demokrasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN RF seluruh fakultas ini dilangsungkan pada Senin (13/12) dan bertempat di lapangan hijau IAIN RF.
Namun, berjalannya demokrasi pada hari itu membuat bingung sejumlah mahasiswa. Pasalnya, ketika proses pencoblosan sedang berlangsung sekitar pukul 10.00 wib surat suara capresma dan cawapresma seketika diambil oleh anggota Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) dan dibawa ke sekretariatan KPUM. Menurut kabar yang beredar, hal itu dikarenakan kandidat Calon Presiden Mahasiswa (CAPRESMA) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (CAWAPRESMA) nomor satu telah mengundurkan diri dari persaingan perebutan jabatan mahasiswa nomor satu di IAIN RF Palembang.
Oki, Sekretaris KPUM membenarkan hal demikian. Jelasnya, surat pengunduran diri tersebut sudah diterima KPUM. “Minggu malam, kandidat nomor satu menemui Romli, Pembantu Rektor (PR III) IAIN RF dan mengajak anggota KPUM berdiskusi mengenai masalah ini.” Terangnya.
Dia juga menambahkan, PR III mengintruksikan agar permasalahan ini jangan sampai membuat proses berjalannya demokrasi di IAIN RF ini kacau, yang penting prosesnya berjalan lancar.
Faruq, kandidat CAPRESMA nomor satu yang mengundurkan diri mengaku pengunduran diri tersebut dilakukan karena terdapat banyak kecurangan yang dilakukan oleh kandidat CAPRESMA dan CAWAPRESMA nomor dua. Menurutnya, kandidat nomor dua telah melanggar pasal 18 Ormawa ayat dua nomor B dan D dengan mengikutsertakan orang-orang atau badan non mahasiswa.
Mengenai pelanggaran tersebut, Faruq mengaku sudah melayangkan surat gugatan sebanyak tiga kali kepada KPUM untuk ditindak tegas, namun KPUM tidak merespon.
Abdul Karim, Calon Gubernur Mahasiswa (CAGUBMA) fakultas Tarbiyah mengatakan terjadi kecurangan yang dilakukan kandidat nomor dua. Menurutnya, kandidat nomor dua telah memasang spanduk di fakultas Syariah yang melibatkan alumni, dan organisasi. “Padahal telah jelas di dalam Ormawa pasal 18 ayat 2 yang berisikan dilarang membawa nama lembaga, baik itu internal maupun external.” Terangnya kepada Ampera.
IMA (inisial), mahasiswa fakultas Tarbiyah jurusan PAI yang juga merupakan tim sukses (Timses) kandidat nomor dua tidak membenarkan hal demikian. Menurutnya, mereka belum pernah mendapatkan surat peringatan.
“Justru kandidat nomor satu untuk pemilihan CAGUBMA dan Calon Wakil Gubernur Mahasiswa (CAWAGUBMA) fakultas Tarbiyah dicurangi. Pagi hari sebelum pemilihan umum mahasiswa berlangsung, ada oknum yang menyebarkan selebaran provokasi yang isinya haram dan kafir bagi mahasiswa yang tidak memilih nomor satu. Padahal dari kami tidak pernah membuat selebaran seperti itu. Saya berani bersumpah Demi Allah ” Jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Azwar Arifin kandidat CAPRESMA nomor dua mengaku telah menerima hukuman dari KPUM yang berupa surat peringatan. Namun, surat peringatan yang diterimanya langsung surat peringatan dua tanpa menerima surat peringatan satu terlebih dahulu dari KPUM.
Azwar menambahkan, bahwa Ormawa yang ada sekarang itu tidak jelas. “Perlu perubahan pasal-pasal yang tercatat di dalam ormawa tersebut atau dibuat baru kode etik bagi kandidat yang mengundurkan diri, karena mereka tidak memberikan hak suara kepada mahasiswa.” Terangnya.
Selepas dari permasalahan di atas, Rabu (15/12) dilangsungkan rapat solusi bertempat di Kantor Pusat Rektorat lantai tiga. Rapat tersebut dihadiri oleh PR III, Pembantu Dekan (PD III) seluruh fakultas, dan dua kandidat CAPRESMA dan CAWAPRESMA beserta simpatisannya, serta anggota KPUM.
Romli, PR III ketika dikonfirmasi crew Ampera menjelaskan tujuan rapat tersebut yaitu untuk mencari solusi dari permasalahan Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILWA) kemarin. “PEMILWA sudah selesai, Presma sudah terpilih melalui aklamasi yaitu kandidat nomor dua, hal ini dilakukan agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, masing-masing kandidatpun menerima dengan legowo hasil tersebut.” Pungkasnya.

* Anas, Habsa, Nova, Latifah


Rabu, 01 Desember 2010

Opini


Rakyatku Sayang, Rakyatku Tertindas
Karya: M. Anasrul Dwi N.




           
Penganiayaan Sumiati, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerja di Arab Saudi, menambah daftar panjang kasus penganiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.
Menurut data Migrant Care, terhitung dari 5563 TKI, 1097 orang TKI merupakan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya. 3568 orang TKI menderita sakit akibat siatuasi kerja yang tidak layak. Sisanya 898 orang TKI menjadi korban kekerasan seksual.
            Ini membuktikan pengiriman TKI ke luar negeri sama saja dengan mengirim rakyat Indonesia ke neraka. Besarnya kasus penganiayaan yang dialami oleh TKI sungguh sangat tragis.
            Sumiati hanya satu dari ribuan TKI yang dikirim ke luar negeri yang kasusnya terpublikasi dan mendapat perhatian dari pemerintah. Yang kondisinya masih hidup, hanya saja luka menghiasi seluruh tubuhnya, mulai dari kulit kepala yang terkelupas, alis mata yang rusak, bibir bagian atas yang hilang akibat digunting oleh majikan yang mempekerjakannya, sampai-sampai mukanya sekarang tidak dapat dikenali lagi oleh karena tertutupi luka. Tidak hanya luka fisik yang dialami oleh Sumiati, luka psikis pun pasti dia alami, sehingga menimbulkan trauma yang cukup mendalam merasuki sanubarinya.
Keken Nurjannah, salah satu TKW asal Cianjur yang nasibnya lebih tragis dari Sumiati. Pasalnya, hidup Keken Nurjannah harus terhenti sampai disana. Dia tidak pernah berpikir sebelumnya jika dia harus meninggal di Tanah Suci namun bukan dalam mengerjakan ibadah haji, melainkan harus meninggal ketika menjadi seorang TKW yang mencari Riyal per Riyal.
Keken Nurjannah meninggal dikarenakan melompat dari lantai yang tinggi ingin mencoba kabur karena tidak tahan dengan perlakuan majikannya yang tidak manusiawi lagi.
Terhitung dari bulan Januari sampai Juni 2010, terdapat 118 kasus penganiayaan TKW yang terjadi di Negara tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan kasus penganiayaan terbanyak yang dialami tenaga kerja asal Indonesia dibandingkan yang terjadi di Negara lain, seperti Malaysia, Thailand, dan beberapa Negara lainnya.
Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini, pemerintahkah yang harus disalahkan, penyalur tenaga kerjakah, atau apakah masih pantas rakyat yang disalahkan. Rakyat kecil yang telah menjadi korban. Korban baik di negeri sendiri maupun di negeri orang lain.
Muncul pertanyaan dibenak saya, apakah di Negara kita ini, negara yang tidak sengaja Tuhan berikan sumber daya alam yang melimpah, katanya hanya bermodalkan kail dan jala bisa menghidupkanmu, itu bukan lautan melainkan kolam susu. Negeri yang orang pikir selama ini adalah surga. Itu semua ternyata salah besar.
Terbukti, rakyat kita mengemis mencari rezeki di negeri lain, di tempat orang yang belum tentu menjadi sahabat kita. Kasus demi kasus terkuak. Kita hanyalah penilai dan penganalisis, sebab kita tidak bisa menghentikannya. Kita hanya rakyat kecil yang tidak ada pengaruhnya di negara ini.
Pada dasarnya, semua kasus di atas mulai dari penganiayaan, pelecehan seksual, sampai hilangnya nyawa tidak akan pernah dialami oleh masyarakat kita apabila mereka tetap bekerja di Bumi Pertiwi ini. Dan tidak perlu mengadu nasib ke negeri orang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi dan terjadi lagi, yakni antara lain; Pertama; Pemerintah tidak pernah tegas dan serius dalam menyelesaikan kasus ini. Pemerintah lamban dalam mengatasinya. Oleh karena itulah, para majikan yang mendapat pelayanan dari masyarakat kita semakin menjadi-jadi. Karena mereka tahu, pemerintah kita tidak akan menyelesaikan kasus ini. Sehingga mereka sewenang-wenang dengan masyarakat. Apakah itu yang diinginkan pemerintah ?
Mungkin prinsip pemerintah kita seperti ini, pemerintah akan bergerak apabila telah ada korban yang berjatuhan, karena pemberitaannya akan lebih hebat dan dahsyat. Beda halnya dengan Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih akrab disapa SBY.  Presiden kita satu ini hanya berkata mengutuk dan mengecam penganiayaan tersebut.
Kedua; munculnya lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, terdapat beberapa lembaga penyalur tenaga kerja yang tidak memiliki surat izin yang sah. Mereka harus tahu, penyaluran tenaga kerja bukanlah proses jual beli yang mana manusia menjadi barang dagangannya. Mereka tidak boleh ketika sudah menerima untung, lantas lepas tangan. Ini yang harus diubah oleh lembaga-lembaga penyaluran tenaga kerja.
Tentu saja, peran pemerintah terutama Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) sangat diharapkan untuk mengawasi lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja dalam menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri.
Ketiga; berbeda budaya menjadi salah satu factor kasus ini selalu terjadi. Ataukah budaya kaum jahiliah dahulu hidup kembali, yaitu membunuh setiap anak perempuan. Jika hal ini terbukti, alangkah sadisnya negeri Arab.
Agar kasus ini tidak terjadi lagi, ada beberapa solusi kecil untuk pemerintah, yaitu Pertama; hentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Karena, mengirimkannya sama saja menyuruh rakyat kita sengsara.
Kedua; ciptakanlah lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat kita. Dengan begitu masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk mencari sesuap nasi.
Ketiga; pemerintah harus memberikan modal usaha kepada masyarakat yang memiliki kreativitas. Sehingga, selain mensejahterakan hidupnya siapa tahu akan menciptakan lapangan kerja sendiri dilingkungannya.
Atau seperti ini saja, pemerintah tutup semua lembaga tenaga penyalur kerja dan tidak perlu lagi mengirimkan rakyat kita untuk bekerja di luar negeri. Solusinya pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja untuk rakyat, memberikan modal
Harus sampai kapan rakyat kecil menjadi korban, berharap akan lebih baik ketika bekerja di luar negeri, namun ternyata kehidupannya menjadi lebih buruk. Benar pepatah lama yang mengatakan Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri. Maksudnya seperti ini, sebaik-baik negeri orang lain, pasti terasa lebih baik dan nyaman jika berada di negeri kita sendiri.
*Penulis adalah Pemimpin Redaksi LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah 

Ensiklopedi


Facebook membuat e-mail
Surat elektronik atau sering disebut dengan nama electronic mail (e-mail) selama ini kita hanya bisa membuatnya dari Gmail atau Yahoo Mail. Namun sekarang, kita bisa membuat e-mail dari situs jejaring sosial yang sangat populer saat ini, yang sangat sering kita gunakan sehari-hari, situs tersebut yaitu Facebook.
Facebook baru-baru telah meluncurkan layanan baru mereka, suatu layanan yang didalamnya terdapat layanan email layaknya email yang ada sekarang. Layanan tersebut diberi nama Facebook Messages.
Di layanan facebook messages ini kita bisa mengirim pesan teks seperti layaknya aktifitas yang kerap kita temui di saat kita mengirim e-mail di layanan e-mail seperti Gmail dan Yahoo Mail. Namun letak perbedaannya antara facebook messages dengan Gmail dan Yahoo Mail yaitu layanan e-mail versi Facebook tidak diseritai CC dan BCC.
Layanan email Facebook ini belum dirilis untuk publik. Jika ingin mendapatkan account atau daftar email FB ini, anda harus meminta undangan (request invitation). Pihak Facebook baru akan membuka untuk publik, atau kepada 500 juta anggotanya beberapa bulan kedepan.
Berikut cara daftar / buat email facebook :
1. Login ke account FB anda terlebih dahulu
2. Kemudian menuju link ini http://www.facebook.com/about/messages/
3. Kemudian lihat bagian bawah kanan, ada tombol Request an Invitation atau Permintaan Undangan, silahkan anda klik tombol itu.
4. Kemudian pesan ditombol tersebut akan berubah menjadi You Will Receive an Invitation soon.
5. Tinggal tunggu undangan dari FB agar dapat langsung menggunakannya nanti.
Namun cara ini berlaku sebelum layanan email Facebook dirilis untuk publik yang masih beberapa bulan kedepan, karena sekarang ini statusnya masih invitation, maka gunakan cara diatas.
Facebook Email*Anas net

Intitusiana


PD  Baru, Syariah Mulai berbenah diri

AMPERA-IAIN RF. Fakultas Syari’ah merupakan salah satu fakultas di lingkungan IAIN Raden Fatah yang kini terus memperbaiki kinerja guna meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Pasalnya beberapa minggu yang lalu fakultas syariah telah melakukan pemilihan Pembantu Dekan (PD) yang baru, yang diharapkan nantinya akan membawa perubahan mutu bagi para mahasiswa khususnya di fakultas Syari’ah.
Muhammad Adil, PD I fakultas syariah yang baru, saat ditemui diruang kerjanya (12/11) mengatakan bahwa dua minggu setelah kami dilantik kami langsung menyusun langkah-langkah kebijakan kerja yang akan dilakukan kedepannya. “Baik yang akan dikembangkan untuk semua komponen termasuk di dalamnya persoalan-persoalan yang belum dijalankan ataupun kendala yang selama ini terjadi. Dan alhamdulillah kami sudah mendapatkan data-data yang dimaksud tersebut.” Tambahnya.
“Kita mempunyai target, dalam waktu enam (6) bulan semuanya selesai, baik itu dalam bidang administrasi maupun akademik meskipun mungkin ada kendalanya nanti.” Tuturnya menambahkan.
Dia kembali menambahkan masalah yang selama ini sering terjadi yaitu kemoloran jadwal kuliah. “Biasanya bulan maret kita mulai masuk kuliah, namun kali ini pertengahan Februari sudah masuk kuliah. Hal ini dilakukan karena selama ini kita tidak mengikuti prosedur.” Ungkapnya
“Selain itu, masalah perlengkapan juga menjadi salah satu kendala selama ini. Yakni kurangnya jumlah kursi serta banyaknya kursi yang tidak layak, oleh karena itu sudah direncanakan ke depan untuk memaksimalkan kursi untuk ruang kecil 30 kursi dan ruang besar sebanyak 40 kursi.” Ujarnya.
 “Saya berharap tidak ada lagi mahasiswa yang mengangkat kursi ke ruangan. Selain itu juga saya menghimbau kepada para dosen supaya tidak mengajar lebih dari 40 orang mahasiswa karena penggabungan kelaslah yang mengakibatkan kursi harus berpindah-pindah baik itu dosen luar biasa (DLB) ataupun dosen tetap, boleh digabung tetapi jangan sampai lebih dari 40 orang.” Tambahnya
Selain itu dia juga berharap bantuan-bantuan dari semua jurusan supaya berkorelasi mulai dari penyusunan mata kuliah serta pemilihan dosennya.
“Untuk semester ini, biarlah dulu mengikuti alur. Buat semester yang akan datang yaitu semester genap Insya Allah baru kita laksanakan.” Pungkasnya.
Mer’an, salah satu mahasiswa fakultas Syariah berharap dengan pergantian Pembantu-pembantu dekan yang baru, fakultas syariah bisa menjadi dan memberikan contoh dengan fakultas lain, dengan kata lain fakultas syariah harus memiliki identitas atau cirri sendiri. “Dalam bidang akademik, selesai kegiatan perkuliahan menurut PD 1 yang baru pada bulan 12, dirasakan lebih efektif dan lebih baik.” Ujarnya menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Mita, mahasiswa fakultas Syariah yang berharap agar pembelajaran, jadwal kuliah lebih diefektifkan lagi serta harus diperbaiki prosedur-prosedurnya. “Selain itu, kepada pembantu dekan yang baru agar beasiswanya lebih ditingkatkan lagi.” Pungkasnya.
Mer’an juga berharap kepada Pembantu Dekan III yang membidangi mahasiswa agar memberikan sanksi pada mahasiswa yang memakai pakaian yang tidak sopan, seperti memakai celana jeans, karena itu akan merusak fakultas syariah khususnya, dan IAIN pada Umumnya.
* Erick & Annisa

Intitusiana


Sertifikat BTA, Syarat KKN dan Munaqashah
IAIN-Ampera, Naif jika lulusan peguruan tinggi Islam baik negeri maupun swasta tidak mampu membaca alquran, padahal saat penyaringan mahasiswa baru sudah dilakukan tes baca Alquran. Namun faktanya banyak mahasiswa IAIN Raden Fatah yang tidak mampu membaca Alquran dengan baik.
Pelaksanaan tes Baca Tulis Alquran (BTA) yang dilaksanakan bersamaan dengan tes masuk IAIN, beberapa tahun terakhir ini dilaksanakan setelah mahasiswa baru dinyatakan lulus masuk IAIN Raden Fatah. Hal ini disebabkan agar dalam penerimaan mahasiswa baru terutama calon mahasiswa yang awam dapat diterima di Kampus Hijau IAIN Raden Fatah Palembang.
Ketika dikonfirmasi dengan Abu Manshur, Pembantu Dekan I (PD I) Fakultas Ushuluddin (Kamis 11/11) mengatakan bahwa alasan kenapa sistem tes BTA berubah dari awalnya bersamaan dengan tes penerimaan mahasiswa baru menjadi dilaksanakan ketika calon mahasiswa dinyatakan lulus IAIN Raden Fatah karena ditakutkan bagi mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan dalam hal baca tulis Alquran dipastikan tidak akan lulus dan masuk IAIN Raden Fatah Palembang. “Selain itu, alasan lain kenapa tes BTA dilaksanakan seperti itu dikarenakan ingin memberi kesempatan bagi mahasiswa tersebut dalam memahami baca tulis Alquran, karena menurutnya pernah ada calon mahasiswa yang berkata ketika masuk IAIN Raden Fatah ingin belajar baca tulis Alquran.” Tambahnya.
Risma (nama samaran) mahasiswi Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI semester 5, dia mengatakan bahwa akan lebih efektif jika tes baca tulis Alquran dilaksanakan bersamaan dengan tes masuk IAIN, karena IAIN merupakan satu-satunya perguruan tinggi islam di Palembang, oleh sebab itulah harus benar-benar memahami baca tulis Alquran. “Selain itu, jika tes BTA nya dilaksanakan sesudah lulus menjadi mahasiswa IAIN Raden Fatah, ditakutkan mahasiswa tersebut belum tentu benar-benar bias.” Tuturnya ketika dikonfirmasi Rabu (24/11).
Abu Manshur menambahkan bila dalam pelaksanaan tes BTA tersebut terdapat mahasiswa yang tidak lulus, maka mahasiswa tersebut diwajibkan ikut pembinaan baca tulis Alquran yang diadakan oleh fakultas Ushuluddin selama 24 kali pertemuan dengan satu kali pertemuan selama 2 jam, mengenai tenaga pengajar berasal dari IAIN sendiri yang berkompeten dalam baca tulis Alquran.
Hal senada juga diungkapkan Risma, yang mengatakan bahwa pelaksanaan pembinaan BTA ini diselenggarakan setiap 2 hari dalam satu minggu, yang terdiri dari 15 orang mahasiswa yang berbeda baik fakultas maupun jurusan dan tergabung dalam satu kelas. “Yang ikut pembinaan tidak hanya yang tidak lulus, tapi juga mahasiswa yang tidak ikut pada waktu tes BTA sebelumnya, kemudian materi yang diajarkan pada pembinaan BTA yakni materi Iqra’.” Tambahnya
Bagi mahasiswa yang sudah lulus, baik lulus ketika tes awal maupun lulus ketika ikut pembinaan akan mendapat sertifikat yang mana sertifikat tersebut adalah syarat ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Ujian Munaqashah (Skripsi).
Hal itu dibenarkan oleh Abu Manshur yang mengatakan bahwa salah satu syarat untuk mengikuti KKN dan Ujian Munaqashah yaitu memiliki sertifikat kelulusan baca tulis Alquran yang diadakan fakultas Ushuluddin.
Menurut ketua Pembinaan BTA, Dedi Ilyas tes BTA diperuntukan bagi mahasiswa angkatan 2008 dan seterusnya, sertifikat BTA menjadi syarat untuk mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) dan Ujian Munaqashah.
Wenny, mahasiswa semester 7 Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI juga membenarkan hal demikian. Menurutnya sertifikat kelulusan baca tulis Alquran memang menjadi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Skripsi. “Namun, bagi mahasiswa semester 7 mereka yang belum pernah ikut tes BTA karena ketika mereka masuk IAIN tidak ada tes BTA, sehingga tes BTAnya akan dilaksanakan ketika sudah diterima proposal judul skripsinya oleh pengajaran. Setelah itu baru bisa mengikuti tes BTA” Pungkasnya.
Dedi Zainal juga menambahkan, bagi mahasiswa yang tidak mengikuti pembinaan intensif sesuai kelompokan yang ditetapkan pembina pelaksana berdasarkan tahun akademiknya, untuk bisa mendapatkan sertifikat harus membentuk kelompok baru dengan jumlah minimal lima orang peserta dan maksimal 20 orang, namun kelompok tersebut harus membayar denda satu juta lebih sebagai biaya administrasi. “Denda tersebut dikenakan kepada mahasiswa untuk digunakan mengganti biaya kelompok yang sudah dianggarkan pihak kampus, kelompok yang beranggotakan mahasiswa yang tidak mentaati aturan awal, tidak lagi mendapatkan anggaran pembinaan intensif dari kampus” Terang Dedi.

*Anas, Annisa

Selasa, 23 November 2010

Institusiana


KOMISI V MENINJAU, BIROKRAT DIBUAT MENUNGGU

Ampera-IAIN, Rabu (10/11), pandangan tidak biasa terlihat di Rumah Susun Sewa Mahasiswa (RUSUNAWA). Pasalnya, pihak birokrat IAIN Raden Fatah Palembang mulai dari Rektor, Pembantu-pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, dan beberapa Karyawan dibuat menunggu oleh rombongan Komisi V DPR RI.
Menurut Ruslan Muhayyan, Kepala Biro AUAK IAIN Raden Fatah mengatakan bahwa mereka telah menunggu selama lebih kurang 2 jam, hal tersebut dikarenakan rombongan Komisi V DRR RI yang datang dari Jakarta tiba-tiba mengadakan rapat di Bandara Sultan Mahmoed Badaruddin II. Kunjungan yang seharusnya terlaksana pukul 14.00 wib menjadi pukul 16.00 wib.
Kedatangan rombongan Komisi V DPR RI tersebut dalam rangka kunjungan kerja sekaligus meninjau RUSUNAWA yang telah selesai dibangun. Pasalnya, RUSUNAWA tersebut merupakan bangunan yang dananya menggunakan dana Menteri Perumahan Rakyat (MENPERA).
Dalam kunjungan yang berlangsung selama lebih kurang 10 menit, salah satu rombongan bertanya pada Romli, Pembantu Rektor III mengenai kapan RUSUNAWA ini difungsikan. Lanjut Romli menuturkan bahwa RUSUNAWA ini akan difungsikan pada bulan Januari mendatang.
Ruslan Muhayyan menambahkan dana yang habis mencapai Rp. 10 Milyar, Rp. 9 Milyar dana MENPERA dan Rp. 1 Milyar menggunakan dana kas IAIN. “Dana kas IAIN tersebut digunakan untuk membeli fasilitas dari RUSUNAWA, seperti kasur, lemari, meja, kursi, dan digunakan untuk pengadaan air serta listrik, hal tersebut dikarenakan dana menpera tersebut memang terkhusus untuk bangunan RUSUNAWA saja sedangkan fasilitas kita yang nanggung.” Tambah Ruslan Muhayyan ketika dikonfirmasi di sela-sela menunggu kedatangan rombongan Komisi V DPR RI.
Ratu salah satu rombongan Komisi V DPR RI yang hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan agar lantai yang bolong yang terdapat di lantai dasar cepat ditutupi agar nanti mahasiswa yang menghuni di RUSUNAWA tersebut tidak ada yang luka. “Selain itu agar halaman depan RUSUNAWA cepat dirapikan agar terlihat lebih indah”. Pungkasnya
                                                                                       Anas & Latifah

Sabtu, 20 November 2010

Institusiana


Dakwah, Koleksi Buku Masih Kurang

Ampera-IAIN Raden Fatah, Fakultas Dakwah. perlahan namun pasti kini memiliki perpustakaan yang dapat dinikmati oleh para mahasiswa, sebagai usaha untuk mewujudkan mahasiswa yang berpengetahuan luas dan berkompeten.
Dengan dibukanya perpustakaan di Fakultas Dakwah tepatnya terletak di lantai tiga gedung baru Fakultas Dakwah, diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memperoleh dan membaca buku yang diinginkan.
Menurut Hamidah, Dekan Fakultas Dakwah (19/10) “Budaya membaca harus ditingkatkan oleh mahasiswa agar wawasan dan ilmu pengetahuanya mahasiswa semakin luas”
Namun kurangnya dana menjadi kendala untuk penambahan koleksi buku perpustakaan yang sampai saat ini masih minim, sejauh ini buku yang ada merupakan sumbangsi dari para mahasiswa alumni fakultas dakwah saja yang sudah menyelesaikan studi pendidikan SI.
 Saat ini buku yang ada merupakan buku dari alumni mahasiswa Fakultas Dakwah saja, sedangkan dari pihak Fakultas dan Rektorat belum ada sampai saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan menambah referensi buku tahun ini, sudah disiapkan dana dari alumni dan daftar buku yang akan dibeli sebanyak tiga buku dalam satu topik pembahasan”.tegas  Choiriah selaku pembantu Dekan II Fakultas Dakwah.
Minimnya koleksi buku perpustakaan ini juga diakui oleh pegawai perpustakaan,  “Perpustakaan ini belum memenuhi syarat sebagai perpustakaan, buku-bukunya masih kurang apalagi untuk jurusan baru fakultas dakwah yaitu Sistem Informasi (SI) benar-benar belum ada sampai saat ini. Ditambah lokasi yang kurang strategis, dan fasilitas yang belum lengkap untuk membuat mahasiwa betah membaca buku diperpustakaan. Ujar Dadang pegawai perpustakaan Dakwah (09/11).
 “Buku-buku diperpustakaan masih kurang banyak untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, jadi mahasiswa masih kesusahan mencari bahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya,  Semoga dengan terealisasinya pembelian buku tersebut dapat menunjang prestasai mahasiswa, Fakultas Dakwah khususnya” Ujar Meri (20) Mahasiswa Fakultas Dakwah KPI (09). (Iwan Rosadi)





opini

Negara Resah di Rundung Duka
Karya: Annisah

Indonesia dirundung duka, Indonesia berkabung nestapa. Negara yang terkenal dengan Negara yang makmur dan penuh sumber daya alam yang melimpah ruah, namun ironisnya pertumbuhan masyarakat tak terbendung jumlahnya dengan tingkat pengangguran yang tinggi menjadi pelengkap bumbu-bumbu keresahan Negara. Kini kembali di landah musibah, gunung merapi meletus, tsunami di mentawai, dan banjir bandang di wasior. Jika kita katakan ini sebuah bentuk musibah, apakah tidak terlalu adil jika menimpah secara beruntun. Maraknya pemberitaan media tentang bencana alam gunung Merapi serta dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut menimbulkan keprihatian dari berbagai pihak. Ibah dan sedih yang kita rasakan melihat penderitaan saudara kita nan jauh di mata, Lalu apakah peristiwa ini bisa disebut azab atau bencana?
Merapi adalah gunung berapi dibagian tengah pulau Jawa dan menjadi gunung teraktif di Indonesia, kondisi lereng sisi selatan berada dalam kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah propinsi Jawa Tengah, yaitu kabupaten Magelang di sisi barat, kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta kabupaten Klaten di sisi tenggara, ditambah pemukiman penduduk yang sangat padat, kondisi inilah yang membuat setengah pulau Jawa ikut merasakan bencana tersebut.
Setiap isi alam ini mengalami siklus, begitupun gunung merapi setiap tiga sampai lima tahun sekali mengalami erupsi (puncak keaktifan), terhitung sejak tahun 1548 gunung merapi ini sudah meletus sebanyak 68 kali (namun tidak separah seperti kondisi saat ini). Bagi masyarakat di sekitar merapi, gunung tersebut membawa berkah material pasir, sedangkan untuk pemerintahan sendiri gunung berapi menjadi obyek wisata. Namun saat ini letusan gunung merapi sudah pada posisi mengkhawatirkan berdasarkan data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) suara gemuruh dapat terdengar dari jarak 30 kilometer dari puncak diiringi dengan hujan abu pada radius 30 kilometer dan hujan pasir pada radius 15 kilometer.
Meletusnya gunung berapi dan dampak yang ditimbulkannya itulah yang dipahami dengan bencana alam oleh manusia, namun bila dilihat siapa yang memberikan izin bencana yang terjadi ini tidak salah bila dikatakan peristiwa ini disebut sebagai ujian dan teguran dari yang Maha Pencipta yang direalisasikan dalam bentuk bencana alam, teguran bagi kaum yang dzalim dan ujian bagi kaum yang mukmin, Sebenarnya hubungan manusia dan alam telah diatur jelas oleh islam dalam al-qur’an, agama memandang alam sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keimanan seseorang terhadap tuhan, dengan kata lain, perilaku manusia terhadap lingkungan merupakan manifestasi dari keimananan seseorang, jadi terjadi hubungan yang harmonis antara manusia dan alam, dengan tujuan saling menjaga dan memelihara. Menjaga alam dan memelihara lingkungan sama halnya dengan menjaga dan memelihara kehidupan di alam, namun fakta yang terjadi di lingkungan adalah manusia memakai sumber daya alam sepuasnya tanpa melakukan peremajaan lingkungan, sebagian penggali bahan tambang melakukan aktifitas penambangan secara besar-besaran, seperti batu alam, bahan material bangunan, pasir dan masih banyak lagi, para penambang ini terus mengambil dan hanya memikirkan keuntungan besar yang dihasilkan oleh proyek barang tambang ini, tapi tidak pernah memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan, penambangan yang terus menerus dapat menyebabkan dinding gunung terkikis dan bisa terjadi erosi yang dapat mendatangkan banjir bandang (banjir Lumpur bercampur pasir).
Hubungan manusia dan alam dijelaskan Allah SWT dalam firmannya QS. Ar-ra’d: 8, alam semesta termasuk bumi dan isinya adalah ciptaan tuhan dan diciptakan dalam keseimbangan, proposional dan mempunyai ukuran-ukuran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Jadi ketika suatu yang seimbang itu dibuat tak seimbang maka akan terjadi hal-hal yang tak seimbang pula. Manusia tak bisa terhindar dari musibah yang satu kemusibah yang lain, namun juga dipenuhi oleh berbagai kenikmatan yang satu ke yang lain.
Inilah fakta yang terjadi dalam hidup manusia, musibah bisa berbentuk bencana alam, kita tidak bisa meolak qadar dari Allah (sunatullah) namun hal ini bisa dicegah dan dihindari, tentunya dengan memelihara keseimbangan hidup dengan alam. Karena manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari alam, sebagai bagian dari alam, keberadaan manusia di alam adalah saling mengisi dan saling melengkapi satu dengan lainnya dengan peran yang berbeda-beda.
.


syiar

ANTARA AZAB DAN UJIAN
Karya: M. Anasrul Dwi
Masih teringat dalam ingatan kita, beberapa waktu yang lalu Indonesia kembali menangis. Bencana kembali mengunjungi negeri yang katanya memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah.
Meletusnya Gunung Merapi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali terjadinya Tsunami jilid 2 yang terjadi di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, serta Banjir yang terjadi di Wasior, Irian Jaya membuktikan Negara kita memiliki potensi terjadi bencana alam yang cukup besar.
Jika kita urutkan, begitu banyak bencana yang terjadi di bumi pertiwi yang kita cintai ini. Mulai dari Gelombang Tsunami jilid 1 yang meluluh lantakan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada 26 desember 2004 silam. Tragedi Situ Gintung yang menewaskan puluhan nyawa, merusakkan ratusan pemukiman warga. Kemudian, gempa bumi yang terjadi di Tanah Jogja pada 2006 lalu, gempa Tasikmalaya yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Dan baru-baru ini meletusnya gunung Merapi dan Tsunami Mentawai menambah deret panjang daftar bencana yang terjadi di Indonesia.
Namun, kebanyakan manusia memandang hal demikian hanya sebagai fenomena kejadian alam semata. Mereka cenderung berpikir rasional, tanpa melibatkan adanya kekuasaan Tuhan dalam pemikiran mereka. Bukankah Allah SWT telah berkata kepada kita dalam QS.Ar-Rum ayat 41 yang artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Dari ayat di atas telah Allah katakan dan beritahu kepada kita bahwa segala kerusakan yang terjadi selama ini seperti gempa bumi, kebanjiran, kekeringan, gunung meletus berawal dari akibat manusia itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa itu merupakan azab dari Allah SWT karena manusia sudah tidak memiliki hati nurani, baik terhadap alam, makhluk Allah, dan lain sebagainya.
Selain sebagai azab dari Allah semua itu juga bisa dikatakan sebagai ujian dari Allah, karena dalam kehidupan ini, kita pasti akan berhadapan dengan berbagai rintangan, ujian dan cobaan, sehingga Allah akan melihat sampai dimana ketegaran kita dalam menghadapi berbagai rintangan, ujian dan cobaan tersebut.
Paling tidak ada 4 tujuan Allah memberikan kita berbagai cobaan dan ujian hidup;
1. Ujian Iman; siapakah yang tegar imannya dan siapakah yang hanya pura-pura dan palsu. Allah berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ . وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Al-Ankabut:2-3)
2. Ujian Mental; siapakah yang tawadhu dan angkuh terhadap nikmat Allah. Allah berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ. لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُور
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Al-Hadidi:22-23)
3. Ujian Fisik; siapakah yang bersungguh-sungguh dan lemah dalam meraih nikmat Allah. Allah berfirman:
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِين
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim”. (Ali Imran: 140)
4. Ujian Sikap; siapakah yang optimis dan pesimis terhadap nikmat Allah. Allah berfirman:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ . وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ .
Artinya: “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (Al-Fajr:15-16)
kita sekarang sudah bisa menilai, yang terjadi selama ini termasuk ujian atau itu semua merupakan azab dari sang khalik....

Selasa, 05 Oktober 2010

LPM Ukhuwah IAIN Gelar Pelatihan Jurnalistik

Lembaga Pers Mahasiswa adalah sebuah organisasi kampus yang bergerak dibidang jurnalistik bertujuan untuk membina para generasi muda menjadi seorang juranalis yang berwawasan, dan idealis. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka LPM Ukhuwah menggelar pelatihan jurnalistik tingkat dasar atau biasa disebut dengan nama DIKLATSARJUR acara ini digelar secara rutin oleh LPM Ukhuwah Setiap tahun.
“ Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu dan kegiatan ini merupakan program kerja tahunan yang harus kita laksanakan, ini juga bertujuan untuk rekrutmen anggota baru” ujar ketua umum LPM Ukhuwah, Raden.
Ditambakannya, dalam kegiatan ini calon wartawan kampus akan dibekali dengan materi-materi jurnalistik seperti Straigh News, Depht News, Feature, dll. Hal ini dilakukan agar mereka mengetahui tentang jurnalistik dan nantinya diharapkan menjadi wartawan kampus yang ahli dalam hal mengungkap fakta.
“ Dalam pelatihan ini mereka akan langsung hunting ke lapangan dan nantinya karya-karya yang dihasilkan akan di edit oleh salah seorang yang sudah kita tunjuk sebagai editor setelah itu teulisan tersebut akan kita buat buku karya jurnalistik,”ungkapnya.
Raden menambahkan Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan pada bulan oktober dia juga berharap peserta yang mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut dapat menjadi bibit-bibit jurnalis yang handal dan profesional.

LPM Ukhuwah Gelar Ritual Tahunan


Seperti biasa setiap tahunnya LPM ukhuwah melakukan rekrutmen anggota, upaya ini dilakukan untuk mencari kader berkualitas yang nantinya akan meneruskan perjuangan LPM Ukhuwah dan sebagai salah satu organisasi kaderisasi maka ritual ini harus dilakukan setiap tahun(kayak dukun aja pake acara ritual hehe…).
            Sekarang hatel lpm Setiap harinya dipenuhi oleh penghuni baru apa sich yang mereka lakukan? Jangan sampai kumpul kebo yach hehe…Ternyata penghuni-penghuni baru ini adalah mahasiswa yang mengikuti seleksi untuk menjadi anggota LPM mereka sedang mengikuti materi perkenalan perbidang.
Ini yang saya sebut ritual tahunan dinamakan Magang salah satu syarat menjadi anggota lpm kalau ritual tersebut tidak diikuti berarti gagal deh jadi anggota kaciaaaaan deh loh hehe….
            Katanya tahun ini ada 80 mahasiswa baru yang ikut seleksi menjadi anggota lpm waw jumlah yang cukup banyak gimana yach jadinya lpm kalau semuanya bisa aktif? namun, setelah diperhatikan kayaknya anggota lpm makin berkurang mungkin hanya tinggal segelintir yang aktif kemana yang lain yach?.mungkin sibuk kuliah kale..
            Atau mungkin mereka takut liat muka anak LPM yang serem-serem hehe….biarpun serem tapi orangnya baik-baik kok..hehe…sebelumnya maaf ya pak PU numpang nulis sedikit diblog lpm coz lagi suntuk nich hehe…sukses deh buat ukhuwah dan selamat juga buat majalahnya yang baru terbit majalahnya bagus kok tampil beda dari tahun sebelumnya lebih hot tapi ngak tau kalau isinya hehe…mudah-mudahan bagus kok...he...Bravo deh buat ukhuwah.

Sabtu, 02 Oktober 2010

PR II: Permasalahan Dana Bukan Urusan Mahasiswa

IAIN,MUSI-Pada tahun 2007 kepemimpinan Suyuthi Pulungan purna tugas, sesuai dengan keputusan sidang senat akhirnya Aflatun Muchtar terpilih sebagai Rektor IAIN Raden Fatah Palembang untuk periode 2007-2011. Periode ini mencoba mengubah penampilan IAIN dengan wajah yang lebih sedap dipandang.
“Pada periode ini IAIN Raden Fatah mencoba merubah penampilan, dengan menambah dan memperbaiki fasilitas seperti ATM Bank Sumsel Syariah, perbaikan taman dan fasilitas masjid Darul Muttaqin, penambahan staff keamanan, perbaikan gedung, dan pembuatan gapura masuk kampus IAIN RF. Semua ini dilakukan oleh IAIN atas bantuan kolega, dan rekan rektor ditambah dengan dana DIPA”, ujar Izzomiddin, PR II IAIN RF kepada Musi (08/4). Dan pada periode ini pula, IAIN mencoba melanjutkan gagasan periode sebelumnya untuk menjadikan IAIN sebagai Universitas. Seiring dengan adanya gagasan tersebut, IAIN mengajukan permohonan dana kepada Pemerintah daerah Sumatera Selatan sebesar 3 Milyar. “Dana 3 M itu tidak cair dalam satu waktu, tapi IAIN harus membuat program kerja terlebih dahulu, baru dana tersebut akan dicairkan”, jelas PR II.
Diakui oleh PR II, bahwa untuk mewujudkan UIN itu membutukan dana yang besar. Cairnya dana 3 M tersebut dikonsentrasikan penuh untuk persiapan menuju UIN. Di antaranya untuk melakukan konsultasi ke beberapa universitas lain sebagai konsultan, untuk menghadirkan konsultan, dan untuk biaya pengadaan proposal. Selain itu dana 3 M tersebut juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas SDM, dengan memberikan biaya studi bagi dosen yang akan melanjutkan S2 atau S3. dan sisa dari dana tadi barulah kami gunakan untuk memperbaiki taman masjid.
Namun, ketika Musi mencoba mengkonfirmasi ulang, berapa rupiah dana habis untuk setiap kegiatan tersebut Izzomiddin menjawab, permasalahan dana bukan urusan mahasiswa, kita memiliki urusan sendiri-sendiri dan kita berhak untuk menyelesaikan urusan sendiri-sendiri. Jika mahasiswa ingin tahu realisasi dana hibah tersebut, silahkan datang ke pemda untuk melihat laporan yang telah kami serahkan.
*Sulis


Stady Banding di SKK Ganto Padang


Pers Mahasiswa asal Kota Palembang ini tiba di Padang Sumatera Barat, hari Minggu (23/11). LPM Ukhuwah dengan 21 anggotanya disambut oleh anggota Ganto pukul 11.00 WIB. Dengan kondisi fisik yang sudah lelah sekali akibat menempuh 20 jam perjalanan dari Palembang memaksa mereka untuk langsung istirahat setiba di Ganto.
Baru pada malamnya dilaksanakan diskusi tentang perkembangan pers mahasiswa di masing-masing kampus. LPM Ukhuwah yang berasal dari IAIN Raden Fatah ini, menceritakan pengalaman serta perjalanan persma selama ini, tentu saja yang menyangkut kendala dan kemudahan yang mereka dapatkan sebagai persma.
Begitu pula sebaliknya dengan Ganto, juga menceritakan pengalaman mereka sebagai persma. Sehingga tercipta diskusi yang alot serta memberikan pemahaman yang baru tentang persma, terutama perkembangan persma di kampus serta provinsi lainnya di Indonesia.
Anggi Royata yang menjabat sebagai Pemimpin Usaha Ganto, mencoba berbagi tentang Event Organizer yang notabene sebagai divisi yang baru di Ganto. Meski demikian, tentunya sebagai langkah awal, dalam diskusi tersebut juga muncul berbagai ide dan masukan baru untuk EO tersebut.
Begitu juga dengan bagian Redaksi dan Litbang, mereka membincangkan sesuatu sesuai dengan bidang masing-masingnya.
***
Sebelum istirahat setelah diskusi yang berakhir hingga pukul 22.30 WIB itu, selanjutnya mereka mengadakan acara bakar jagung bersama dengan BEM UNP. Sambil perkenalan, kegiatan tersebut juga dijadikan ajang senda gurau.

Hari Terakhir LPM Ukhuwah di Ganto


Sebagai salah satu menu wajib untuk studi banding adalah berkunjung ke tempat-tempat strategis yang ada di Sumatera Barat. Salah satu kota yang menjadi tujuan LPM Ukhuwah dalam rangka kunjungan ke SKK Ganto UNP adalah Kota Bukittinggi.
Sebelum berangkat ke Bukittinggi, terlebih dulu, pada pukul 09.00 WIB, Selasa (25/11) mereka menuju ke Pantai Air Manis yang berjarak sekitar 15 km dari Kota Padang. Pantai yang diidentikan dengan mitos Maling Kundang ini memang menjadi salah satu icon Kota Padang yang harus dikunjungi jika berada di kota tersebut.
Setelah puas bermain dengan pasir putih di pantai tersebut, baru rombongan berangkat menuju Kota Bukittinggi. Di kota yang terkenal dengan ‘Jam Gadang’ ini memang sangat cocok untuk dijadikan tujuan untuk ‘shopping’ buah tangan. Berbagai jenis mainan hingga pakaian ‘diborong’ demi memenuhi kebutuhan ‘sandang’ tersebut.
Tak pelak, ada juga di antara anggota LPM Ukhuwah yang terkena imbas membeli barang-barang yang sudah di ‘mark up’ pedagangnya. Namun tidak demikian halnya dengan Fatma. Pemimpin Usaha LPM Ukhuwah ini sangat jago dalam tawar menawar. Bahkan ia sempat dimarahi pedagang. Tapi karena ia bisa menangkis itu semua, hasilnya barang yang diinginkan berhasil ia dapatkan, walaupun setelah itu wajah pedagang bersungut, karena antara ikhlas dan tidak untuk merelakan barang dagangannya dibeli Fatma.
***
Setelah usai dengan tawar menawar barang di Bukitinggi, LPM Ukhuwah yang berangkat dengan bus kampusnya kembali bertolak ke Padang, tepatnya ke SKK Ganto. Layaknya seorang mahasiswa yang tiada hari tanpa diskusi, maka meski fisik lelah setelah di dalam perjalanan selama dua jam dari Bukittinggi, setiba di Ganto pun juga kembali diskusi. Namun dengan format sedikit lebih berbeda. Kali ini, sekalian untuk perpisahan. Hiks TT….
Usai diskusi, dua orang anggota LPM Ukhuwah, Romi dan Ridi dilarikan para dedengkot Ganto, Adriyanto dan Romi Mardela. Bahkan ternyata setelah diajak keliling Kota Padang di pagi buta, dua orang pendekar Ukhuwah ini juga teraniaya akibat rantai sepeda motor yang membawa mereka lepas. Alhasil, setelah tangan berkubang oli rantai, juga kesakitan akibat berkali-kali memperbaiki rantai itu, tapi ternyata tak jua berhasil.
Kasihan mereka, walau berusaha mengikhlaskan bantuannya, tetap saja kubangan oli di tangan mereka menandakan tidak ikhlasnya (hehehehe).
“Sebagai kenang-kenangan, Bang,” katanya. Kenang-kenangan atau BB (barang bukti) neh, untuk di meja hijaukan. (walah, jangan sampai deh).
***
Rabu pagi, masih dengan kepala puyeng, anggota LPM Ukhuwah mencoba bangkit dari tidurnya di Hotel Dadakan Ganto. Beberapa anggota ada yang langsung mandi, mungkin takut kali jeleknya ketahuan. (Hehehe, maaf pemred. Tapi mungkin aja kali ya…..) Trus ada pula yang muter-muter ke sana-ke mari, seperti orang yang lagi kehilangan pekerjaan (wah siapa ini, ayo ngaku?). Ada pula yang kerjanya ‘meracau’ alias meribut aja, pas baru bangun. (kenapa Yuk, pasti semalam mimpiin seseorang ya…hmmmm, kok bisa sih?)
Wah, ketika tulisan ini diketik, orang-orang dah pada mengmasi barang masing-masing. Hiks. Jadi sedih deh. Karena walau pun sebentar, yang kata orang bahwa tiada perpisahan yang kutangisi tapi pertemuan yang kusesali, melintas di depan mata. Namun untung, hanya melintas, tidak singgah. Karena tidak ada suatu apapun yang perlu disesali, apalagi pertemuan ini menunjukkan, bahwa ternyata kita masih punya saudara di sana-sini, dan di mana-mana. Benar khan? hah….
Belum sempat kenalan ma semua anggota LPM Ukhuwah ni, pi meski ga kenal nama, tetap kita dah kenal hati. Karena hati kita sama-sama terpaut di satu idealisme yang selalu dijunjung tinggi tambatan hati: PERS MAHASISWA. Hidup Persma, Chayo Persma, dan berjayalah selalu Persma.
Kapan-kapan kita bertemu lagi….kapan-kapan kita bersama lagi. (wah, kayak lagu neh. Napa yah?)
Selamat jalan kawanku, saudaraku, sebangsa dan setanah airku, Tanah Air Indonesia. Kita akan bertemu lagi, di suatu masa di suatu waktu…..
terimakasih atas segalanya dan mohon maaf atas semua hal yang tidak berkenan.
salam persma.
Romi Mardela (Alumni SKK Ganto)
NB:Oh ya buat Pemred atau bakal jadi mantan Pemred, maaf kalau dah duluan ngisi di blog ini. Pi rasanya, ga pa pa khan….hehehe…sekalian curhat dan buat “say good bay”. Dan perjalanannya ke Persma yang ada di Kota Padang (Genta Andalas dan Suara Kampus) ga ditulis di sini, soalnya ga tahu kejadiannya. Tapi mungkin Pemred aja langsung, plus dengan unek-uneknya pas lagi di Suaka…..hehehe, hajar Yuk….
The last but not least, saya minta maaf atas nama Pers Mahasiswa Kota Padang, jika ada kekurangan dan kesalahan dari kami atas penyambutan sebuah kehormatan atas datangnya LPM Ukhuwah ke Kota ini. ^_^

Jangan Jadikan Ramadhan Batu Loncatan



E-mail

Oleh : Ridiansyah, Pimpinan penelitan dan pengembangan LPM Ukhuwah
       
        Ketika ramadan datang, seluruh umat muslim menyambutnya dengan suka cita. Secara dzohir, boleh jadi suka ataupun bahagia bisa dilihat secara kasat mata. Namun secara batiniyah boleh jadi pula rasa cita ataupun bahagia tersebut tak sedikit termaktub dalam hatinya karena keinginan yang bersifat manusiawi tak bisa dilakukan seperti saat-saat bulan sebelumnya.
    Demikian kembali ke pada diri pribadi. Berbicara ramadhan tentu banyak hal yang bisa di dapat dan diambil dalam kehidupan kita ini dalam arti, ramadhan bukan sekedar prosesi menahan perut dan nafsu.
        Menjelang ramadhan ini, yang bernama hati, pikiran dan jiwa serta raga akan bersih sebersih-bersihnya dan suci sesuci-sucinya, terlepas bagaimana cara dan perlakuan untuk menjadi yang bersih dan suci tersebut. Yang jelas dalam ramadhan itu, kesucian dan kebersihan dikedapankan dalam kehidupan sehari-hari.
    Bukankah ramadhan itu adalah bulan suci, dan bulan suci dalam ramadhan bukan simbolisasi untuk kata ramadhan itu sendiri akan tetapi, suci juga di intepretasikan bagi orang yang menjalani puasa di bulan ramadhan, baik suci secara batiniyah maupun jasmaniah
        Dengan ramadhan, tiap insan secara spontanitas akan terarah ke pada agama, jika terpikir dengan agama tentu terarah dengan Tuhan dalam arti, masa ramadhan tersebut sungguh berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya dimana, dulunya masjid sepi kini berubah kondisinya, sampai-sampai jama’ah shalat tidak kebagian dalam ruangan shalat serta masih banya contoh lainnya.
    Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu suci. Dan menjaga kesucian itu, tak bisa dinafikan sebelum datang ramadhan. Yang namanya hati, pikiran jiwa dan raga ini sedikit banyaknya ada karat yang tidak lain adalah dosa yang diperbuat, dengan ramadhan ini.
    Ia mengikis habis karat-karat ataupun dosa-dosa yang melekat dalam diri tiap insan, manusia yang ada dalam bumi tentunya melakukan penyucian diri guna menyambut dan menjalani puasa pada bulan ramadhan dengan demikian, secara keseluruhan ramadhan laksana alat saring yang mengikis habis karat (dosa) yang dulunya diperbuat oleh insan.
        Puasa di bulan ramadhan katakanlah kita yang sedang menjalani puasa tersebut, tentu dalam hukumnya kita dilarang melakukan hal-hal yang membatalkan puasa itu sendiri misalnya makan dan minum saat berpuasa. Apalagi perbuatan/tindakan yang mengandung unsur negatif misalnya mencuri, berkelahi dan sebagainya sangat amat dilarang.
    Sederhananya ramadhan secara tidak langsung merubah prilaku hidup yang mempunyai nilai lebih dari saat bulan-bulan sebelumnya, jika sebelum ramadhan ibadah kita lemah kini ibadah secara statistik meningkat karena termotivasi oleh ramadhan. Ketika memulai dan mengakhiri pekerjaan pasti akan selalu ingat dengan Tuhan karena, ingin menambah pahala dan barokah saat berpuasa
        Mestinya hal-hal yang semacam inilah yang harus di pertahankan dalam kehidupan dalam bahasa lain dengan ramadhan tersebut melatih kita untuk berhijrah (pindah) dari pola hidup yang kurang baik menuju lebih baik dan mempunyai nilai lebih, baik bernilai pada manusia bahkan lebih bernilai di hadapan Tuhan.
    Sehingga kita termasuk dalam golongan orang yang tidak merugi di dunia ini, bukankah dalam suatu  hadist disebutkan orang yang beruntung bukanlah orang yang mendapat laba (keuntungan) saat berdagang.
    Akan tetapi, orang yang beruntung tersebut adalah orang yang lebih baik dari hari kemarin dan , akan tetapi ketika kita ingin merubah sesuatu hal yang kurang baik tersebut di dasari karena hanya mengharap nilai di kalangan manusia
         Ada banyak pelajaran serta hikmah di bulan ramadhan. Hal di atas adalah sebagian kecil pelajaran yang dipaparkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang patut dipelajari dan menjadi modal kehidupan serta spirit agar hidup ini jauh lebih baik nantinya. Ilmu Agama itu sungguh sangat luas dan lebih luas dari samudra. Sehingga benarlah kata orang bijak, ketika ilmu Agama bernaung tak ada kegelisahan dalam hidup walau masalah mengunggung
        Ketika sudah tertanam nilai-nilai ramadhan dalam diri, akan ada dua kalimat yang menjadi tolak ukur nantinya. Apakah nilai-nilai tersebut bisa dipertahankan dan dikembangkan kearah lebih baik atau malah sebaliknya, nilai-nilai ramadhan tersebut akan terlepas karena luntur oleh keduniaan seiring insan tersebut hidup di dunia yang penuh dengan warna-warni ini.
       Jika dikaitkan dengan kondisi negara kita Indonesia ini, kita tahu bahwa yang namanya korupsi (mencuri uang negara), kekerasan, dekadensi moral, sex bebas dan sebagainya tentu menjadi topik hangat di media masa, jika dikaitkan pula dengan nilai-nilai ramadhan sebagaimana hal yang tadi maka, hal negatif tersebut bisa di minimalisasi jika kesadaran tiap individu benar-benar tertanam.
       Boleh jadi adanya ramadhan angka kriminalitas dan kejahatan lainnya akan menurun. Ketika individu ingin melakukan kejahatan, terbelesit dalam pikiranya bahwa hari ini bulan ramadhan, Sehingga se bejat-bejat penjahat sekalipun pasti mempunyai hati nurani, lihat saja nanti saat ramadhan kebanyakan media masa akan menampilkan suasana yang bernuansa religius
        Terlepas dari itu semua, amat disayangkan jika, dalam Ramadhan yang berkurun waktu sebulan itu hanya sebagai batu loncatan untuk mensucikan diri sesaat, sehayaknya nilai-nilai pelajaran ramadhan yang dibahas tadi di aplikasikan, dipertahankan dan di kembangkan kearah lebih baik, ditakutkan selepas ramadhan usai.
       Aktivitas negatif dilakukan kembali. Sehingga insan menjadi wujud buruk sebelumnya, jika kita menginginkan tempat yang kita tinggali atau kota bahkan negara ini menjadi aman. Tidak ada kejahatan di sana-sini, tentu bermula dari kita sendiri dan nantinya akan menjadi contoh dan dicontoh orang lain.(*)

Pelatihan Jurnalistik LPM IAIN Raden Fatah

coba
Rendahnya minat baca di masyarakat sepertinya juga pengaruh dari menurunnya budaya menulis dikalangan pemuda, terutama mahasiswa. Karena itu LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah mengadakan pelatihan jurnalistik.

Pelatihan yang didukung oleh BeritaMusi.Com dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan ini berlangsung hari ini, Senin (26/10/2009) sampai dengan Rabu (28/10/2009) di ruang pertemuan Pasca Sarjana IAIN Raden Fatah Palembang.

Pelatihan ini diikuti sekitar 30 orang, dengan fasilitator dari Yayasan Pantau, yakni Basilius Triharyanto dan Taufik Wijaya. ”Jurnalisme itu sangat luas dan pengetahuan jurnalisme sebaiknya menjadi bekal untuk mahasiswa dalam menulis, bukan hanya tulisan ilmiah dalam bentuk makalah tetapi lebih luas lagi dalam teknik penulisanlainnya,” ujar Basilius.

Dalam pelatiah ini, peserta akan diberikan materi jurnalisme dasar, jurnalisme sastrawi, objektivitas penulisan feature, penulisan dan pemutaran film tentang jurnalisme.

Menurut Basilius, yang baru saja menerbitkan buku Pers Perlawanan: Politik Wacana Antikolonialisme Pertja Selatan, mengatakan pengetahuan tentang jurnalisme dapat menjadi pendukung untuk disiplin ilmu lainnya. ”Bukan hanya untuk menjadi wartawan,” jelasnya.

43 Mahasiswa LPM Ukhuwah Kunjungi Sripo

Sebanyak 43 mahasiswa yang tergabung dalam LPM (Lembaga Penerbitan Mahasiswa) Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang berkunjung ke Redaksi Harian Sriwijaya Post, Jl Jendral Basuki Rahmad Palembang. Kunjungan mahasiswa yang targabung dalam lembaga pers kampus IAIN ini dalam rangka melihat langsung seluk beluk dunia media cetak. Kunjungan rombongan di bawah Pimpinan Umum LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang, Rosi Nang Sari ini diterima Redaktur Olahraga Harian Umum Sriwijaya Post, Hanafijal SAg. Dari 43 mahasiswa ini, 21 diantaranya merupakan mahasiswi dan 22 lainnya mahasiswa. Mereka berasal dari anggota LPM Ukhuwah angkatan "2007 dan 2008. "Kunjungan kami ini dalam rangka kegiatan Diklat Dasar Jurnalistik LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah tahun 2008. Kegiatan ini juga dalam rangka acara Sepekan Ukhuwah untuk menambah pengetahuan dasar jurnalistik bagi anggota LPM," imbuh Roni yang juga mahasiswa semester VII Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Rombongan mahasiswa ini tiba di Redaksi Harian Umum Sriwijaya Post, Jl Jend Basuki Rahmad sekitar pukul 11.00. Setelah berkunjung ke dapur Sripo dan sempat berbincang-bincang, mereka pun izin pulang pada pukul 12.40 wib. Tak lupa rombongan LPM Ukhuwah ini memberikan kenang-kenangan kepada Sripo.

Calon Wartawan LPM Ukhuwah Menulis Liputan Mendalam

coba
SEBANYAK 23 peserta workshop jurnalistik yang digelar LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah, melakukan sejumlah liputan mendalam mengenai berbagai isu di Palembang.

"Mulai dari isu lingkungan hidup, hingga mengenai sepakbola," kata Romi, dari LPM Ukhuwah IAIN Raden Fatah Palembang, Kamis (29/10/009). "Mereka ini merupakan mahasiswa angkatan baru di IAIN Raden Fatah," lanjutnya.

"Semua karya ke-23 peserta itu akan dieditor oleh Taufik Wijaya dan Basilius Triharyanto dari Yayasan Pantau. Kemudian akan dipublikasikan ke media massa, serta dalam bentuk buku," kata Romi.

Pelatihan yang didukung oleh BeritaMusi.Com dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, dari Senin (26/10/2009) sampai dengan Rabu (28/10/2009) di ruang pertemuan Pasca Sarjana IAIN Raden Fatah Palembang.

Jumat, 01 Oktober 2010

THE LAST AIRBENDER


            Pasti anda ingat sebuah film yang sangat mencengangkan dunia release akhir tahun lalu, sebuah film garapan sang sutradara fenomenal James Cameron (sutradara Titanic) yang memecahkan rekor sebelumnya sebagai film terlaris sepanjang masa kembali ia pecahkan sendiri. Rekor itu lewat film dengan judul yang cukup familiar di telinga kita yaitu “AVATAR”
Tetapi sangat berbeda dengan Avatar yang satu ini, diangkat dari serial kartun sukses, “Avatar: The Last Airbender” atau juga dikenal “Avatar: The Legend of Aang”. Film ini digarap oleh M Night Shyamalan, yang kondang dengan film “Sign” (2002). Agar tak rancu dengan “Avatar”-nya Cameron, film versi sinema ini diberi judul “THE LAST AIRBENDER”
            Salah satu aktor yang meramaikannya adalah Jackson Rathbone, pemeran Jasper, salah satu anggota klan vampir Cullen dalam sekuel “Twilight”. Rathbone melakoni Sokka yang kocak, kakak Katara pasangan Aang. Jangan lewatkan juga aksi  Dev Patel, pemuda yang memikat dalam film fenomenal “Slumdog Millionaire”. Pemegang sabuk hitam taekwondo ini diplot jadi Pangeran Zuko dan yang paling di tunggu aksi sang Avatar atau Aang yang di perankan oleh Noah Ringer bocah 8 tahun yang telah menyisihkan kurang lebih 2000 orang dalam casting film ini.
            Alkisah, Negeri Api yang tak puas dengan wilayah yang mereka miliki bermaksud memerangi negeri-negeri lain agar bisa memegang kekuasaan tertinggi. Kini keselamatan Negeri Tanah dan Negeri Air bergantung pada Avatar yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi baik kekuatan api, air, tanah maupun kekuatan angin sebelum seluruh dunia dikuasai oleh Negeri Api. Aang (Noah Ringer) adalah seorang bocah kecil yang tanpa ia sadari adalah Avatar yang bertugas untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Avatar sendiri adalah reinkarnasi fisik dari dunia itu dan ia juga memiliki kemampuan untuk memanipulasi kekuatan dari keempat unsur yang ada: air, api, tanah dan angin. Dengan bantuan Katara (Nicola Peltz) dan saudaranya, Sokka (Jackson Rathbone), Aang pun memulai perjalanan panjang untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi yang terpecah belah akibat perang. Sayangnya usaha itu tak akan mudah karena Admiral Zhao (Aasif Mandvi) dan Prince Zuko (Dev Patel) dari Negeri Api tak akan membiarkan Aang menuntaskan misi mulianya.
            Dengan aksi-aksi kungfu yang menegangkan ditambah sentuhan efek animasi yang luar biasa, film ini menjadi film yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta film di seluruh dunia termasuk Indonesia, apalagi film ini akan ditayangkan lewat efek 3D di seluruh bioskop dunia yang menjadikan film ini sebagai kandidat film yang akan merajai tangga box office dunia. So, jangan lewatkan.
 Judul : The Last AirBender
Sutradara : M Night Syamalan
Pemain : Noah Ringer, Dev Patel, Nicola peltz, Jackson Rathbone dan Aasif Madvi
Rilis Indonesia : 21 juli 2010
Distributor : Paramount pictures
resenator : Bagus Kurniawan